Faksi-Faksi Palestina bantah resolusi sidang Menlu Arab di Cairo yang menuduh Hizbullah organisasi teroris

Jalur Gaza, SPNA - Faksi-faksi Palestina, Senin (20/11/2017) menyatakan penolakan mereka terhadap Resolusi Sidang Kementrian Arab di Cairo yang menyatakan bahwa Hizbullah adalah organisasi teroris.

BY 4adminEdited Tue,21 Nov 2017,09:25 AM

Jalur Gaza, SPNA - Faksi-faksi Palestina, Senin (20/11/2017) menyatakan penolakan mereka terhadap Resolusi Sidang Kementrian Arab di Cairo yang menyatakan bahwa Hizbullah adalah organisasi teroris.

Mereka mengatakan bahwa klaim tersebut dapat memperburuk krisis sektarian dan sekte di Timur Tengah dimana Israel adalah pihak yang paling diuntungkan dengan hal ini. 

Anadolu Agency Melaporkan, Sejumlah Menteri Luar Negari Arab mengadakan sidang darurat di Cairo atas permintaan Arab Saudi, Senin (20/11/2017).

Dalam sidang tersebut mereka sepakat untuk melaporkan kasus infiltrasi Iran di Negara-negara Arab ke Dewan Keamanan Internasional (DK PBB).  Mereka juga  mengecam Hizbullah pro-Teheran dan mengklaim Hizbullah sebagai organisasi teroris. Sidang tersebut juga melarang siaran TV Iran melalui satelit Arab.

Sementara itu Gerakan Perlawanan Islam, Hamas  menolak tuduhan bahwa  Hizbullah adalah gerakan teroris.

‘’Kami terkejut dengan pernyataan Dewan Menteri Luar Negeri Arab yang tidak sedikitpun menyebut Israel teroris padahal mereka selalu melecehkan hak bangsa Palestina, ‘’ tegas Hamas seperti dilansir Pusat Informasi Palestina (PIC).

Hamas juga menyerukan Negara Arab untuk memasukkan Israel dalam daftar teroris serta melakukan dialog demi menyelesaikan krisis di Timur Tengah.

Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya menuduh Iran melakukan kekecawauan di negara-negara Arab, termasuk di Lebanon, Irak, Yaman dan Suriah, melalui kelompok yang berafiliasi terhadap mereka di negara-negara tersebut.

Teheran membantah tuduhan tersebut serta menyatakan komitmennya membangun hubungan baik dengan negara tetangga.

Sementara itu Gerakan Jihad Islam menyatakan bahwa resolusi tersebut menguntungkan zionis serta  bagian dari langkah untuk mengembangkan hubungan baik antara beberapa rezim Arab dengan Israel.

Gerakan Mujahidin Palestina juga mengatakan bahwa resolusi tersebut sangat berbahaya dan membuat perlawanan terhadap Israel adalah pelanggaran hukum.

Sementara Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina  mengatakan bahwa resolusi itu  sesuai dengan langkah pemerintah Amerika Serikat dan Israel  untuk mengkriminalkan gerakan perlawanan dan pembebasan Palestina dari cengkaraman Israel.

“Resolusi tersebut adalah layanan gratis untuk Zionis dan aib bagi Negara Arab. ‘’

Disebutkan bahwa Menteri Luar negeri Arab dalam sdang di Cairo kemarin menuduh Hizbullah bertanggung jawab mendukung kelompok-kelompok teroris di negara-negara Arab dengan senjata canggih dan rudal balistik.

Pada tanggal 4 November lalu, Pertahanan Udara Arab Saudi mencegat sebuah rudal yang ditembakkan kelompok Ansar al-Houthi dari Yaman. Arab Saudi menuduh Iran memasok roket ke Houthi dimana hal ini dibantah oleh Iran.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dari Riyadh setelah mengecam keras Iran dan sekutunya, seperti Hizbullah di Libanon, Yaman dan Suriah. (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply