Cairo, SPNA - Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Selasa (21/11/2017) bertemu PM Lebanon Saad Hariri yang mengumumkan pengunduran dirinya 4 November lalu dari Riyad.
Sisi dan Hariri disebutkan membahas perkembangan situasi terakhir di Palestina dan Lebanon.
Sebelumnya dalam pertemuan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris, Hariri menegaskan akan kembali ke Lebanon hari ini, Rabu (22/11/2017) untuk menghadiri peringatan kemerdekaan Lebanon.
Presiden Lebanon, Michel Aoun telah menolak pengunduran diri Hariri, kecuali jika Ia mengajukannya sendiri di Lebanon dimana semua partai politik di Lebanon juga menuntut agar Hariri untuk segera kembali.
Aoun juga menuduh Arab Saudi menahan Hariri dan keluarganya, dimana hal ini dibantah oleh Riyadh. Hariri juga menyatakan dirinya baik-baik saja dan akan kembali ke Lebanon.
Pengunduran dirinya menyebabkan krisis politik di Lebanon dan menempatkan Lebanon ditengah garis konflik antara Arab Saudi dan Iran.
Hariri juga mendapat kirtikan tajam setelah menyatakan bahwa Iran turut campur tangan dalam urusan di dalma negeri Lebanon dan negara-negara Arab melalui sekutunya, Hizbullah, yang ikut berpartisipasi dalam pemerintah Lebanon.
Hariri mengatakan pengunduran dirinya disebabkan adanya pihak yang mencoba membunuhnya. Ia juga menuduh Iran dan Hizbullah menyebarkan perselisihan di dunia Arab.
Sementara itu, Aoun yang merupakan mantan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, memerintahkan tentara Lebanon untuk siaga satu di perbatasan selatan untuk menghadapi ancaman Israel serta menjami pelaksanaan Resolusi PBB nomor 1701 terkait menjaga stabilitas di perbatasan dengan Israel.
Pejabat Israel belum berkomentar mengenai pernyataan tersebut. (T.RS/S:BBCArabic)