Cairo, SPNA - Warga desa al-Raudah di utara Sinai, Jumat (24/11/2017) mengubur mayat korban serangan terorisme di Masjid al-Raudah dengan pengamanan ketat dan penutupan seluruh jalur di Sinai.
Menurut saksi mata, warga desa yang terletak di sebelah barat kota Arish mengebumikan 235 korban di kuburan masal dengan pakaian mereka. Hal ini dikarenakan korban adalah para syuhada yang tidak berdosa.
Kronologi Kejadian
Saksi mata menceritakan kronologi kejadian, bahwa kelompok bersenjata yang terdiri dari 15 orang berjalan dengan kaki ke Mesjid setelah meninggalkan mobil yang mereka tumpangi sejauh 150 meter dari Masjid.
Mereka mulai melakukan penyerbuan ketika dimulainya khotbah Jumat pertama, dengan melemparkan alat peledak diantara warga yang sedang mendengarkan khutbah dan melepaskan tembakan berantai ke arah mereka. Tidak berhenti di situ, mereka juga menembak warga yang melarikan diri dari serangan tersebut serta membakar sejumlah kendaraan di sekitar Masjid.
Halaman masjid dipenuhi mayat korban yang kebanyakan lansia dan anak-anak. Sebagian dari mereka menderita luka berat akibat tembakan di bagian kepala, leher dan dada.
Serangan brutal tewaskan satu keluarga
Saksi juga mengatakan bahwa diantara korban ada satu keluarga yang terbunuh pada saat kejadian tersebut diantaranya adalah keluarga Eid Sulaiman.
Disebutkan bahwa serangan di Sinai kemarin adalah yang terbesar sejak 2017. Nabil Ahmed Sadiq, Jaksa Agung Mesir, mengatakan jumlah korban pemboman masjid Al Raudah di Sinai mencapai 235 orang jiwa dan 109 korban luka-luka.
Sementara itu Dubes Palestina untuk Cairo, Diyab al-Lauh mengutuk serangan terorisme yang terjadi di Provinsi Arish. Ia menekankan bahwa rakyat Palestina akan terus mendukung mesir dan pasukan Mesir dalam menumpas terorisme. (T.RS/S:Shouroknews.)
