Riyad, SPNA - Aliansi Militer Negara Islam Anti-Terorisme Minggu, (26/11/2017) melaporkan bahwa serangan teroris dalam 5 tahun telah menelan 200.000 korban jiwa serta merugikan 348 miliar Dollar.
Hal ini disampaikan dalam video yang disiarkan oleh Aliansi Militer Negara Islam dalam memerangi terorisme melalui akun resminya di Twitter.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa 72% korban serangan teroris selama periode itu kebanyakan berasal dari 4 negara diantaranya: Irak, Afghanistan, Nigeria dan Pakistan.
Menteri pertahanan Aliansi tersebut, dalam pernyataan akhir sidang yang diadakan di Riyad, menekankan pentingnya dalam meningkatkan kemampuan militer demi melemahkan organisasi teroris sesuai kemampuan masing-masing Negara.
“Terorisme telah menjadi tantangan dan ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas regional dan internasional, dimana para teroris itu melanggar batas negara,dan seluruh nilai keagamaan.’’
Mereka menekankan bahwa Negara Islam siap berkoordinasi dan menyatukan langkah mencegah bahayanya.
Disebutkan ‘’Koalisi Islam Untuk Penanggulangan Terorisme’’ didirikan Pada tanggal 14 Desember 2015, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan beranggotakan 41 negara dari seluruh dunia, diantaranya negara-negara Teluk, Turki, Pakistan, Malaysia dan Mesir.
Koalisi tersebut didirikan untuk melawan terorisme yang mengancam negara-negara Muslim serta mencoba untuk mendistorsi citra sejati Islam. (T.RS/S:AnadoluAgency)