Sana’a, SPNA - Seorang petinggi Partai Kongres Rakyat Yaman yang tidak disebutkan namanya, Senin (4/12/2017) menyatakan bahwa Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dibunuh oleh kelompok Hutsi.
‘’Saleh dieksekusi mati setelah iring-iring mobilnya dihentikan oleh Hutsi di dekat Sanaa dalam perjalanan ke kampung halamannya di distrik Sinhan, selatan Sana’a,’’ tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa Saleh melarikan diri dari Sana’a menuju kampung halamannya, namun kelompok Hutsi menghentikan iring-iring mobilnya sejauh 40 km di selatan Sana’a dalam perjalanan menuju Sanhan. Saleh lalu dibawa ke lokasi yang tidak diketahui dan menembaknya.
Ia juga membantah laporan bahwa Saleh tewas dalam pemboman rumahnya hari ini di Sana’a.
Sumber yang sama membenarkan pembunuhan Yasser al-Awadhi, Asisten Sekretaris Jenderal Partai Kongres Rakyat dan anggota parlemen Yaman, yang mendampingi Saleh.
Sementara itu kelompok Ansharullah atau Hutsi yang didukung oleh Iran mengkonfirmasi pembunuhan Ali Abdullah Saleh dan beberapa pendukungnya.
Paska pembunuhan itu, Presiden Yaman Abdu Rabih Mansur melalui saluran TV Al-Arabia meminta warga Yaman untuk berperang melawan Hutsi.
Menurut statistik PBB, konflik di Yaman telah membunuh lebih dari 8.670 orang, 60% di antaranya warga sipil.
Konflik di Yaman dan blokade yang diberlakukan oleh koalisi telah menyebabkan 20,7 juta warga Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan serta tersebarnya penyakit kolera, yang diyakini telah membunuh lebih dari 2211 orang sejak April.
Pejabat PBB mengatakan, PBB berusaha untuk mengevakuasi setidaknya 140 karyawan organisasi bantuan kemanusiaan Sana’a, namun mereka menunggu persetujuan dari koalisi yang dipimpin Saudi.
Konflik di Yaman semakin memanas akibat perseteruan antara kelompok Huthi dan pasukan Presiden Abdu Rabih Mansur Hadi yang didukung Saudi, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir.
(T.RS:AnadoluAgency)