Polisi Israel bersiap hadapi eskalasi pasca dukungan Trump atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem

Bethlehem, SPNA - Seorang pejabat militer mengatakan kepada media lokal bahwa tentara Israel "sedang mempersiapkan kemungkinan eskalasi," termasuk demonstrasi kekerasan.

BY 4adminEdited Thu,07 Dec 2017,03:56 PM

Bethlehem, SPNA - Seorang pejabat militer mengatakan kepada media lokal bahwa tentara Israel "sedang mempersiapkan kemungkinan eskalasi," termasuk demonstrasi kekerasan.

Di kota Bethlehem pada Selasa malam (05/12/2017), poster Trump dibakar dalam sebuah demonstrasi yang dimulai setelah seorang pejabat senior Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada hari Rabu.

Pengumuman yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan menandai perubahan dalam kebijakan AS, yang tidak pernah mengakui kota yang dicaplok tersebut sebagai bagian dari Israel.

Pejabat Palestina telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan "membunuh" setiap kesempatan lahirnya kesepakatan damai antara Israel dan Palestina, yang menganggap Yerusalem Timur (Al-Quds) sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.

Yerusalem Timur (Al-Quds) adalah wilayah yang didominasi wilayah Palestina, yang disita Israel dari Yordania pada perang Timur Tengah 1967. Berbagai lampiran telah menunjukkan bahwa hal tersebut tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Pengumuman Trump ini diperkirakan akan memicu kemarahan rakyat Palestina, Yordania dan negara-negara Muslim lainnya, yang telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima.

Yerusalem adalah tempat suci bagi umat Islam. Kota Tua di Yerusalem timur (Al-Quds) merupakan kompleks masjid al-Aqsa, sebuah situs suci yang dikenal di kalangan Muslim sebagai Haram al-Syarif (the Nobel Sanctuary), sementara orang Yahudi menyebutnya Temple Mount. Dan Yordania adalah negara yang bertenaggung jawab terhadap kompleks suci tersebut.

(T.RA/S: The Gaza Post)

leave a reply
Posting terakhir