Kukuh dengan solusi dua Negara, Uni Eropa tak restui deklarasi Yerusalem sebagai ibukota Israel

Brussel, SPNA -  Sejumlah Menteri Luar Negeri Uni Eropa menolak seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel seperti yang dilakukan Washington.

BY 4adminEdited Tue,12 Dec 2017,10:00 AM

Brussel, SPNA -  Sejumlah Menteri Luar Negeri Uni Eropa menolak seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel seperti yang dilakukan Washington.

Penolakan tersebut terjadi dalam sidanga antara perwakilan Uni Eropa dengan Netanyahu di Brussels, Belgia, Senin, (11/12/2017) atas permintaan Netanyahu dan didukung Menteri Luar Negeri Lithuania, seperti dilaporkan The Guardian.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari agenda kunjungan Netanyahu di Eropa, yang dimulai di Paris kemarin untuk  mencari dukungan terhadap deklarasi AS.

Penanggung Jawab Politik Luar Negeri Uni Eropa (EU) Federica Mogherini menegaskan bahwa Uni Eropa berkomitmen pada solusi dua negara, Palestina dan Israel, di samping konsensus internasional mengenai Yerusalem.

‘’ Anda tahu di mana Uni Eropa berdiri. Kami percaya bahwa satu-satunya solusi realistis untuk menutup buku isu antara Israel dan Palestina adalah solusi dua Negara.’’

Kedaulatan Israel terhadap Al-Quds belum mendapatkan restu Negara-negara internasional dimana sampai saat ini seluruh Negara internasional mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Laudrian, mengatakan, ‘’ Uni Eropa tidak akan memberikan cek kosong terhadap rencana Trump yang tidak mendukung perdamaian.’’

Laudrian juga mendesak Washington untuk mengungkapkan apa yang sedang dipersiapkan oleh delegasi AS untuk Timur Tengah Jason Greenblatt dan Jared Kushner.

Kunjungan Netanyahu ke Uni Eropa tahun ini adalah yang pertama kali  sejak  22 tahun lalu, menurut The Guardian.

Rabu lalu, Trump mengumumkan deklarasi resmi AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Negara Israel dan akan merelokasi kedutannya.

Keputusan tersebut menimbulkan protes dan  gelombang demonstrasi di berbagai Negara termasuk Eropa. (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir