128 Negara di Majelis Umum PBB tolak keputusan AS terkait Yerusalem

Kamis (21/12/2017), lebih dari 100 negara menantang Presiden Amerika Serikat Donal Trump dan memilih sebuah resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan agar Amerika Serikat (AS) membatalkan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

BY 4adminEdited Fri,22 Dec 2017,08:57 AM

Gulf News - New York

New York, SPNA - Kamis (21/12/2017), lebih dari 100 negara menantang Presiden Amerika Serikat Donal Trump dan memilih sebuah resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan agar Amerika Serikat (AS) membatalkan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump pun mengancam akan menghentikan bantuan dana kepada negara-negara yang memilih reslolusi tersebut. Total sebanyak 128 negara mendukung resolusi tersebut, sembilan menolak dan 35 lainnya abstain.

Ancaman Trump tampaknya berdampak pada lebih banyaknya negara yang absatain dan menolak resolusi tersebut, dibanding biasanya, jika ada resolusi terkait mengenai Palestina.

Meskipun demikian, AS menemukan dirinya terisolasi di tenagh panggung dunia, di mana banyak sekutu Barat dan Arabnya yang memilih resolusi tersebut.

Jelang pemungutan suara, PBB mengatakan bahwa  AS “memilih untuk diserang” di PBB terkait Yerusalem, tempat di mana situs-situs suci bagi Muslim, Yahudi dan Kristen berada.

“PBB akan mengingat hari ini, di mana ia memilih menyarang AS di Majelis Umum karena kami hendak menjalankan hak kami sebagai sebuah negara yang berdaulat.” Nikki Haley, Duta Besar AS untuk PBB, mengatakan hal tersebut di hadapan 193 anggota Majelis Umum PBB.

 “Kami akan mengingat ini, saat kami, sekali lagi, diseru untuk berkontribusi besar bagi PBB, dan begitu banyak negara yang menyeru kami, sbagaimana yang sering mereka lakukan, untuk membayar lebih dan menggunakan pengaruh kami untuk kepentingan mereka,” ungkap Nikki.

Awal bulan ini, Trump telah membalikkan kebijakan AS yang telah berjalan selama satu dekade, dengan mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaannya di sana.

Nrgara-negara Muslim pun mengajuakan pemungutan suara di Majelis Umum PBB. AS bersama sekutunya Israel, memveto resolusi tersebut pada hari Senin di hadapan 15 anggota Dewan Keamanan PBB.

Sementara 14 anggota Dewan Keamanan memilih resolusi yang dibuat oleh orang Mesir, yang tidak secara khusus menyebutkan Amerika Serikat atau Trump namun mengungkapkan "penyesalan mendalam atas keputusan baru-baru ini mengenai status Yerusalem."

(T.RA/S: Gulf News)

leave a reply
Posting terakhir