Menteri Wakaf Palestina: Selama 2017, Pemerintah Israel telah mengeluarkan larangan azan  di Masjid Ibrahimi sebanyak 645 kali.

Khalil, SPNA - Menteri Wakaf Palestina, Yusuf Ad’is, Senin (1/1/12017) melaporkan bahwa  selama 2017, Pemerintah Israel telah mengeluarkan larangan azan  di Masjid Ibrahimi di kota Hebron sebanyak 645 kali.

BY 4adminEdited Tue,02 Jan 2018,09:59 AM

Khalil, SPNA - Menteri Wakaf Palestina, Yusuf Ad’is, Senin (1/1/12017) melaporkan bahwa  selama 2017, Pemerintah Israel telah mengeluarkan larangan azan  di Masjid Ibrahimi di kota Hebron sebanyak 645 kali.

Ad’is dalam konferensi pers, mengatakan bahwa pemerintah Israel melanggar kesucian Masjid Ibrahimi serta membatasi kebebasan umat Islam untuk melaksanakan ibadah di Masjid tersebut.

Ad’is juga memperingatkan  pelanggaran serius yang dilakukan Israel terhadap situs agama dan peninggalan sejarah di kota Hebron  guna  memperluas pengaruhnya terhadap pendudukan serta memberikan lampu hijau bagi pemukim Israel untuk terus menyerang warga Palestina yang teguh mempertahakan kota Khalil.

Ia juga menuntut lembaga Internasional untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap masjid tersebut.

Sejak tahun 1994, wilayah Masjid Ibrahimi, dibagi menjadi dua bagian, 45% untuk muslim dan 55% untuk Yahudi . Pembagian tersebut dilakukan menyusul pembantaian yang dilakukan pemukim Israel terhadap 29 muslim Palestina yang menunaikan Sholat subuh di Masjid tersebut. 

Masjid Ibrahimi terletak di Kota Tua Hebron, yang berada dibawah kendali  pendudukan Israel dimana  400 pemukim Yahudi tinggal di kota tersebut.

Masjid Ibrahimi dikenal dengan Me'arat HaMachpelah atau gua Makhpela serta merupakan salah satu situs suci tertua dalam tradisi Yahudi setelah Mount Temple.  (T.RS/AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir

Mufti Mesir Kecam Larangan Azan yang Diberlakukan Israel di Masjid Ibrahimi Hebron

Prof. Allam mengecam serbuan yang terjadi berulang kali oleh ratusan pemukim Israel ke masjid-masjid Palestina, terutama Masjid Al-Aqsa yang diberkati, di bawah perlindungan polisi pendudukan, dan pelaksanaan ritual dan doa Talmud mereka di dalamnya, yang menyebabkan peningkatan ketegangan di masjid, di samping serangkaian tindakan represif.