Yerusalem, SPNA - Pemerintah Israel diharapkan menyetujui alokasi dana sebesar NIS 200 juta pertahun bagi 180 pekerjaan baru, yang diperuntukkan bagi Otoritas Pendudukan dan Imigrasi sebagai bagian dari kampanye berskala besar untuk menghapus 42.000 migran Afrika dari Israel.
Menurut usulan yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri dan Menteri Keuangan Moshe Kahlon, pemerintah Israel akan menawarkan kepada setiap warga negara Afrika dana sebesar $ 3.500 untuk memulai kehidupan baru di tempat lain, Ynet News melaporkan.
Sementara itu, tenaga tambahan akan dipekerjakan untuk memeriksa permintaan suaka yang ada yang diajukan oleh warga Sudan dan Eritrea, meningkatkan penegakan hukum terhadap pengusaha yang mempekerjakan penyusup, dan mengatur keberangkatan sukarelawan dan kemudian deportasi penyusup ke negara ketiga.
Jumlah imigran dan konsentrasinya yang besar di pusat kota, khususnya Tel Aviv, memiliki berbagai konsekuensi negatif, klaim usulan tersebut, termasuk kerusakan yang disebabkan oleh struktur kehidupan masyarakat Israel, merongrong keamanan pribadi pemukim, peningkatan kejahatan, dan kerusakan yang signifikan yang ditimbulkan di pasar kerja.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Israel telah mengambil serangkaian langkah untuk mendeportasi imigran ke negara-negara ketiga, dalam sebuah langkah yang secara luas dikecam sebagai tanda rasisme dan xenofobia yang mendalam.
"Saya telah berjanji kepada penduduk selatan Tel Aviv dan lingkungan berpenghasilan rendah lainnya di seluruh negeri bahwa saya akan mengambil tindakan untuk menghapus para imigran gelap tersebut, dan sekarang saya menepati janjiku," kata Menteri Dalam Negeri Israel Aryeh Deri kepada Ynet. "Saya senang atas kerja sama perdana menteri dan menteri keuangan, dan bersama-sama saya berharap bahwa segera penduduk di lingkungan ini dapat melihat perubahan yang merindukannya, karena orang miskin di kota Anda diutamakan."
(T.RA/S: Palestinian Information Center)
