Tentara Israel serukan 'unit balas dendam' melawan warga Palestina

Polisi militer Israel telah menemukan sebuah upaya perekrutan untuk tentara guna bergabung dengan sebuah unit yang dikhususkan untuk melakukan balas dendam terhadap warga Palestina, setelah kematian seorang pemukim pada pekan lalu, Jerusalem Post melaporkan, Rabu (17/01/2018).

BY 4adminEdited Fri,19 Jan 2018,08:58 AM

Middle East Monitor - Nablus

Nablus, SPNA - Polisi militer Israel telah menemukan sebuah upaya perekrutan untuk tentara guna bergabung dengan sebuah unit yang dikhususkan untuk melakukan balas dendam terhadap warga Palestina, setelah kematian seorang pemukim pada pekan lalu, Jerusalem Post melaporkan, Rabu (17/01/2018).

Polisi menemukan selebaran dengan logo tentara Israel di sebuah pangkalan militer pada hari Selasa, dengan sebuah header "Rahasia dan diklasifikasikan," berjudul "Pemberitahuan tentang pembentukan unit khusus untuk tindakan balas dendam."

"Sebagai tanggapan atas pembunuhan mengerikan yang terjadi di Havat Gilad, dan sebagai balas dendam atas tumpahan darah Rabbi Raziel Shevach, sebuah unit tindakan balas dendam sedang dibentuk demi memulihkan kehormatan nasional," ungkap selebaran tersebut, mengadvokasi relawan untuk menyerang warga Palestina.

"Kita akan melawan kekuatan dengan kekuatan, menyerang dengan keras, kita akan menang."

Sebuah nomor kontak disediakan untuk informasi lebih lanjut, namun selebaran tersebut menyarankan sukarelawan untuk tidak melakukan kontak melalui jalur tentara resmi.

Militer Israel telah dilaporkan melancarkan penyelidikan dan seorang tentara ditangkap karena dicurigai telah membuat selebaran tersebut dan mendistribusikannya ke sebuah pangkalan militer.

Sebagai akibat dari kematian pemimpin pemukim Rabbi Meir Goldmintz, beberapa menteri Israel juga menyerukan pembalasan atas serangan tersebut, namun dalam bentuk pembangunan permukiman.

"Perlu kami tegaskan bahwa setiap pembunuhan akan segera dibalas dengan [penyelesaian] pembangunan (permukiman). Mengatur status Havat Gilad dan bangunan di sana adalah harga paling menyakitkan yang bisa dilakukan Israel untuk mencegah 'teroris' melakukan serangan berikutnya, "kata Menteri Pendidikan Naftali Bennett beberapa waktu lalu.

Setelah penembakan tersebut, pasukan pendudukan Israel melakukan penggerebekan di beberapa desa Palestina di wilayah Nablus dan memberlakukan pembatasan terhadap penduduk, serta mencegah mereka memasuki wilayah lokal.

(T.RA/S:Middle East Monitor)

leave a reply