Delegasi AS batalkan acara di Bethlehem saat demonstrasi warga Palestina

Bethlehem, SPNA - Delegasi diplomat AS segera membatalkan sebuah acara di kota Bethlehem, Palestina, Selasa (30/01/2018), kata seorang peserta, setelah para pemrotes menyerbu pertemuan mereka.

BY 4adminEdited Wed,31 Jan 2018,10:05 AM

Bethlehem, SPNA - Delegasi diplomat AS segera membatalkan sebuah acara di kota Bethlehem, Palestina, Selasa (30/01/2018), kata seorang peserta, setelah para pemrotes menyerbu pertemuan mereka.

Para pemrotes yang marah, yang menentang pengakuan kontroversial Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, juga melemparkan tomat ke mobil delegasi saat mereka pergi.

Samir Hazboun, kepala Kamar Dagang Bethlehem, mengatakan bahwa mereka telah mengadakan sesi pelatihan untuk pengusaha lokal tentang perdagangan digital dengan seorang ahli Amerika dan sebuah delegasi dari konsulat AS di Yerusalem.

"Kami terkejut ketika sejumlah pemrotes marah dan mengadakan demonstrasi yang luar biasa, yang memaksa kami mengakhiri kursus dan pelatih Amerika tersebut segera berangkat dengan delegasi konsulat Amerika," katanya kepada AFP.

Rekaman video yang diposkan secara online menunjukkan segelintir pemrotes memasuki ruangan dan bernyanyi sambil memegangi berbagai tulisan yang menentang keputusan Trump, di antaranya "Zionisme = Nazisme = Fasisme".

Delegasi Amerika dengan cepat berkemas dan pergi, sementara para pemrotes melemparkan tomat ke mobil mereka, dan satu orang menendang sebuah mobil lainnya.

Sebagai tanggapan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Amerika Serikat menentang penggunaan kekerasan dan intimidasi untuk mengekspresikan pandangan politik.

"Program non-politik ini adalah salah satu bagian dari keterlibatan AS secara jangka panjang untuk menciptakan peluang ekonomi bagi orang-orang Palestina."

Ungkapan Trump pada tanggal 6 Desember yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel, memicu terjadinya demonstrasi di antara orang-orang Palestina, yang menganggap kota itu sebagai ibu kota mereka juga.

Pemimpin Palestina telah membekukan hubungan dengan pemerintah Amerika, dan Trump telah menahan puluhan juta dolar bantuan bagi para pengungsi Palestina.

(T.RA/S: Vanguard)

leave a reply
Posting terakhir