Abbas akan bertemu dengan Dewan Keamanan PBB pada 20 Februari

Ramallah, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan berbicara pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Februari mendatang dalam pertemuan bulanan badan tersebut di Timur Tengah,....

BY 4adminEdited Sat,03 Feb 2018,10:31 AM

Ramallah, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan berbicara pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Februari mendatang dalam pertemuan bulanan badan tersebut di Timur Tengah, di tengah ketegangan mengenai keputusan Amerika Serikat untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sejak Presiden Donald Trump mengakhiri kebijakan puluhan tahun Amerika Serikat dengan pengumumannya pada 6 Desember di Yerusalem, Abbas mengatakan bahwa ia akan meminta dewan tersebut untuk memberikan keanggotaan penuh PBB kepada orang-orang Palestina dan hanya akan menerima sebuah panel yang didukung secara internasional untuk menjadi perantara perundingan damai dengan Israel.

"Ini akan menjadi hal yang baik bagi anggota Dewan Keamanan untuk mendengarkan langsung dari presiden," kata Duta Besar Kuwait Mansour Ayyad Al-Otaibi. "Tidak ada anggota dewan yang menolak ususlan ini."

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan kepada Dewan Keamanan pekan lalu bahwa Abbas tidak memiliki "keberanian dan kemauan untuk mencari kedamaian."

Namun, Dewan Keamanan PBB harus merekomendasikan sebuah negara untuk keanggotaan penuh ke Majelis Umum, yang kemudian perlu menyetujuinya dengan mayoritas dua pertiga anggota. Amerika Serikat kemungkinan akan memveto tawaran Palestina di Dewan Keamanan.

Pada bulan Desember lalu, Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara mengadopsi sebuah resolusi yang meminta agar Amerika Serikat menolak pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump mengancam akan memotong bantuan keuangan ke negara-negara yang memberikan suara mendukung. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi tersebut, yang tidak mengikat, sembilan memilih menentang dan 35 abstain. Dua puluh satu negara tidak memberikan suara.

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply
Posting terakhir