Kuwait, SPNA - Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al-Ja’fari, Selasa (13/02/2018) mengatakan gerakan teroris ISIS atau Daesh telah membunuh 18.000 warga Irak dalam tiga tahun terakhir.
Hal ini disampaikan oleh Al-Ja’fari dalam pertemuan koalisi internasional melawan ISIS yang diadakan di Kuwait, sesuai pernyataan Menlu Irak seperti dilansir Anadolu Agency.
‘’Unit militer Irak adalah elemen penting dalam menghadapi ISIS. Kelompok teroris ini telah membunuh 18.000 warga Irak dan melukai 36.000 lainnya. Mereka tersebar ke wilayah-wilayah utara dan barat Irak, ‘’ terangnya.
Ja’fari juga mengungkapkan harapannya agara negara-negara Internasional mendukung Irak dalam pembangunan dan rekonstruksi kota-kota yang dirusak oleh ISIS.
Disebutkan bahwa ISIS mendominasi sepertiga wilayah Irak pada musim panas 2014, namun organisasi tersebut secara bertahap kehilangan kendalinya dalam perang sengit dengan pasukan Irak yang berakhir pada bulan Desember lalu.
Selain itu Irak menyerukan investasi 100 miliar dolar untuk membangun kembali infrastruktur yang telah dihancurkan ISIS.
Sebelumnya Perdana Menteri Irak Haidar Al-Abbadi, Sabtu (09/12/2017) mengumumkan bahwa perang melawan ISIS secara resmi berakhir setelah tiga tahun.
Hal ini disampaikan setelah pemimpin operasi gabungan Irak mengkonfirmasi berhasil membebaskan wilayah Irak dari tangan ISIS.
Sebagian militan ISIS dilaporkan masih bersembunyi di sejumlah wilayah Irak, sementara yang lainnya menyusup ke perbatasan Turki.
Runtuhnya ISIS di Irak bersamaan dengan meningkatnya serangan di Eropa dan sejumlah Negara lain.
‘’Musuh kita ingin mengilangkan peradaban Irak, tapi berkat persatuan dan tekad yang kuat kami berhasil meraih kemenangan dalam waktu singkat,’’ tegasnya.
(T.RS/S:AnadoluAgency)