Kelompok HAM desak PBB terbitkan daftar perusahaan yang terkait dengan permukiman ilegal Israel

Yerusalem, SPNA - Lebih dari 30 kelompok dan organisasi HAM internasional dan Palestina telah mendesak Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk mengumumkan daftar perusahaan yang terkait dengan permukiman ilegal Israel.

BY 4adminEdited Sat,24 Feb 2018,12:46 PM

Yerusalem, SPNA - Lebih dari 30 kelompok dan organisasi HAM internasional dan Palestina telah mendesak Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk mengumumkan daftar perusahaan yang terkait dengan permukiman ilegal Israel.

Dalam surat gabungan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Zeid Ra'ad Al-Hussein, organisasi tersebut menyambut baik pemutakhiran Januari oleh Kantor Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), mengenai pekerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah database dari bisnis yang terhubung dengan permukiman.

Para penandatangan kemudian menghubungi OHCHR "untuk merilis dan mendaftarkan perusahaan yang telah disaring dan dihubungi sebelumnya, terutama mereka yang telah menolak mandat OHCHR dalam hal ini dan yang telah gagal menanggapi dalam jangka waktu 60 hari."

Kelompok hak asasi manusia yang menandatangani surat tersebut meliputi Addameer, Amnesty International, DCI-Palestine, Federasi Hak Asasi Manusia Internasional (FIDH), Pengacara Hak Asasi Manusia Palestina, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina dan Trocaire.

Menurut siaran pers oleh penandatangan Al-Haq, "surat tersebut lebih menekankan pada kebutuhan untuk menerima Database sebagai mekanisme kehidupan yang perlu terus dikembangkan dan menyediakan sumber daya yang memadai untuk tujuan itu."

Surat tersebut menekankan bahwa database tersebut akan menjadi preseden penting dalam memastikan "akuntabilitas terhadap perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia", dan "sebagai alat untuk mendorong dan membantu negara-negara dalam membawa perusahaan-perusahaan di dalam yurisdiksinya untuk mematuhi Prinsip-prinsip Panduan PBB mengenai Hak Asasi Manusia dan kemanusiaan internasional."

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply
Posting terakhir