Bahas perdamaian Palestina, Menlu Perancis gelar sidang dengan Liga Arab senin mendatang

Betlehem, SPNA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, mengatakan bahwa enam Menteri Luar Negeri Negara Arab .....

BY 4adminEdited Sun,25 Feb 2018,09:37 AM

Betlehem, SPNA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, mengatakan bahwa enam Menteri Luar Negeri Negara Arab akan mengadakan sidang dengan Perancis dalam rangka membahas  perdamaian antara Israel dan Palestina,  di Brussels, Belgia Senin mendatang.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dilaporkan  akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Yordania, UEA, Arab Saudi, Maroko dan Palestina, serta Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit.

Pertemuan tersebut akan berlangsung di sela-sela pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Eropa pada tanggal 26 Februari, seperti dilansir Qudsnet, Sabtu (24/02/2018).

Uni Eropa diprediksi akan kembali menegaskan dalam pertemuan tersebut dukungan mereka baik secara politik,  ekonomi dan kemanusiaan terhadap pemerintah Palestina.

Menteri Luar Negeri Palestina Abdul Harim Al-Farra kepada stasiun radio resmi Sawt Filistin, Sabtu siang mengatakan bahwa pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa dengan delegasi Liga Arab akan membahas isu-isu terkait Palestina. Al-Farra menyatakan harapannya agar pertemuan tersebut memberikan hasil positif serta mendukung hak-hak Palestina sesuai pidato Presiden Mahmoud Abbas terakhir di Dewan Keamanan.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menganggap peran AS dalam perundingan damai Palestina telah berakhir, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

Juma’t lalu, (23/02/2018)  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa AS akan meresmikan kedutaan baru di Yerusalem pada bulan Mei  mendatang bersamaan dengan peringatan 70 tahun kemerdekaan Israel, seperti dilansir Reuters.

(T.RS/S:Qudsnews)

leave a reply