Jalur Gaza, SPNA - Ribuan wanita Gaza menggelar  pawai masal bertepatan dengan hari perempuan Internasional, (08/03/2018), di lapangan al-Jund al-Majhul  menuju markas besar PBB di  Gaza.

Pawai yang digelar Federasi Perempuan Palestina, dihadiri sejumlah  faksi  dan tokoh masyarakat serta siswa yang berafiliasi dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Para demonstran membawa bendera dan spanduk mengutuk keputusan Trump terkiat relokasi kedutaan AS ke Al-Quds serta mengajak faksi Palestina untuk bersatu.

Organisasi tersebut juga menyerukan agar pemerintah mengizinkan agar 30% wanita Palestina memiliki peran di institusi PLO dan institusi dan badan Negara sesuai dengan keputusan Dewan Pusat serta menyerukan untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds adalah ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut Mei mendatang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Jum’at lau, (23/02/2018) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa AS akan meresmikan kedutaan baru di Yerusalem pada bulan Mei  mendatang bersamaan dengan peringatan 70 tahun kemerdekaan Israel, seperti dilansir Reuters.

(T.RS/S:Maannews)