Israel hancurkan 2.000 rumah warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem selama 12 tahun terakhir

Otoritas Israel telah menghancurkan setidaknya 1.964 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur dalam 12 tahun terakhir, menurut data terbaru LSM hak asasi manusia B'Tselem.

BY 4adminEdited Fri,09 Mar 2018,07:29 AM

MEMO - Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Otoritas Israel telah menghancurkan setidaknya 1.964 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur dalam 12 tahun terakhir, menurut data terbaru LSM hak asasi manusia B'Tselem.

Dari tahun 2006 sampai akhir Februari tahun ini, Israel menghancurkan setidaknya 1.328 rumah warga Palestina di Tepi Barat, yang membuat 5.979 warga Palestina kehilangan tempat tinggal - termasuk setidaknya 3.025 anak-anak.

Di Yerusalem Timur, pada periode waktu yang sama, Israel telah mencaplok secara ilegal 636 rumah warga Palestina, menyebabkan 2.353 orang kehilangan tempat tinggal (termasuk 1.276 anak-anak).

Di kedua "Wilayah C" Tepi Barat (yang berada di bawah rezim militer) dan di Yerusalem Timur, warga Palestina merasa tidak mungkin untuk memperoleh izin mendirikan bangunan dari pihak berwenang Israel.

B'Tselem juga mencatat bahwa di sejumlah komunitas Palestina, yang menghadapi "ancaman pengusiran", Israel "berulang kali" menghancurkan rumah penduduk.

Dari tahun 2006 sampai akhir Februari tahun ini, "rumah yang terdiri dari setidaknya 983 orang yang tinggal di komunitas ini - termasuk 471 anak di bawah umur - telah dibongkar lebih dari sekali oleh Israel."

Data B'Tselem ini belum mencakup ribuan rumah Palestina yang hancur di Jalur Gaza selama sejumlah serangan militer Israel sejak 2006.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Menghancurkan Lebih 9.000 Pohon Palestina di Tepi Barat dalam Setahun Terakhir

“Selama bertahun-tahun, ICRC telah mengamati peningkatan tahunan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel yang tinggal di beberapa permukiman di Tepi Barat terhadap petani Palestina dan berbagai fasilitas milik mereka pada masa menjelang panen zaitun, juga selama musim panen pada bulan Oktober dan November,” sebut kepala delegasi ICRC di Yerusalem, Els Diboff.