Jelang hari paskah Yahudi, pasukan Israel perketat keamanan di Tepi Barat dan Al-Quds

Jalur Gaza, SPNA - Militer Israel menetapkan keputusan untuk menutup seluruh wilayah Tepi Barat dan  Yerusalem selama 8 hari,  mulai Kamis mendatang sebagai persiapan untuk memperingati hari  paskah Yahudi.

BY 4adminEdited Wed,28 Mar 2018,10:36 AM

Jalur Gaza, SPNA - Militer Israel menetapkan keputusan untuk menutup seluruh wilayah Tepi Barat dan  Yerusalem selama 8 hari,  mulai Kamis mendatang sebagai persiapan untuk memperingati hari  paskah Yahudi.

Kepala Staf IDF, Jenderal Gadi Eizenkot, Selasa (27/03/2018) menyatakan: ‘’Tentara Israel penting untuk tetap siaga terhadap situasi di di kawasan yang siap meledak kapan saja.

‘’Sensitivitas situasi di Palestina mengharuskan kami untuk terus memperketat keamanan ,’’ terangnya seperti dilansir Voice of Israel.

Hal ini dilakukan untuk menghadapi demonstrasi yang diserukan oleh Hamas dalam peringatan Hari Tanah Palestina.

Disebutkan bahwa pasukan Israel telah memperkuat pasukannya di Tepi Barat, dan Jalur Gaza menjelang perayaan Paskah Yahudi akhir bulan ini, yang bertepatan dengan peringatan Hari Tanah Palestina Jum’at mendatang.

Sebelumnya Organisasi Yahudi radikal, ‘’Haikal Sulaiman’’, Selasa (27/03/2018)  meminta agar umat Islam untuk menjauhi Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat mendatang  agar pemeluk Yahudi dapat merayakan hari paskah di dalam kompleks Al-Aqsa.

Anggota kelompok tersebut memasang sejumlah poster di Masjid Al-Aqsa dan gerbangnya guna menuntut umat Islam mengosongkan Al-Aqsa Jum’at mendatang, seperti dilansir surat kabar resmi Wafanews.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump, Rabu (06/12/2017) menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds adalah ibukota bagi Israel serta akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut bertepatan dengan peringatan tragedi Palestina Mei mendatang.

Keputusan Donald Trump tersebut memberikan lampu hijau bagi Israel untuk meningkatkan pencaplokan wilayah dan pembangunan ilegal, serta merubah status di kota suci tersebut.

Amerika Serikat juga telah mengurangi dukungannya terhadap UNRWA awal tahun ini karena sikap Palestina dan masyarakat internasional yang menentang deklarasi Presiden AS Donald Trump bahwa kota Yerusalem ibukota Israel.

Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Pertengahan Januari lalu,   Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply