Pekan kelima 'Great March Return', 3 warga Palestina gugur

Gaza, SPNA - Tiga warga Palestina gugur dan ratusan lainnya terluka, Jumat (27/04/2018), dalam aksi "March of Return" yang telah memasuki pekan kelima di sepanjang perbatasan Israel-Gaza.

BY 4adminEdited Sat,28 Apr 2018,11:24 AM

Gaza, SPNA - Tiga warga Palestina gugur dan ratusan lainnya terluka, Jumat (27/04/2018), dalam aksi "March of Return" yang telah memasuki pekan kelima di sepanjang perbatasan Israel-Gaza.

Militer Israel mengatakan, pihaknya melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa setelah ratusan warga Palestina berusaha membakar pagar dan memasuki 'wilayah' Israel dengan melemparkan bahan peledak, bom dan batu api.

Ribuan pemuda, yang dijuluki "pemuda pemberontak," melakukan protes setiap hari Jumat di pagar perbatasan. Beberapa yang terluka pada hari Jumat sebelumnya adalah wartawan dan staf medis:

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra'ad al-Hussein mengatakan, Israel harus mengatasi apa yang disebutnya penggunaan kekuatan yang berlebihan di Gaza, yang menyebabkan kehilangan nyawa dengan cara yang "menyedihkan" dan jumlah cedera sangat mengejutkan.

Pekan lalu, Angkatan Pertahanan Israel kembali menyebarkan pamflet kepada demonstran Palestina, yang mendesak mereka menahan diri dan menentang Hamas untuk terlibat dalam aksi tersebut.

"Anda berpartisipasi dalam kekerasan. Hamas mengeksploitasi Anda untuk melakukan serangan teror," tulis selebaran tersebut dalam bahasa Arab. "IDF siap untuk skenario apa pun. Hindari menggunakan senjata dan melakukan tindakan kekerasan terhadap pasukan keamanan dan warga Israel ... Jangan dengarkan instruksi Hamas karena ini akan membahayakan hidup Anda. Masa depan Anda ada di tangan Anda."

Protes diperkirakan akan berlanjut hingga 15 Mei mendatang, hari di mana warga Palestina menandainya sebagai hari Nakbah.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan demonstrasi selama bulan Ramadhan akan menghadapi banyak tantangan - termasuk rencana perdamaian oleh Presiden AS Donald Trump.

Haniyeh menyebut rencana itu "kesepakatan abad ini."

"Kami akan mengubah kesepakatan ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah di Washington dan siapa pun yang menjalin konspirasi terhadap rakyat Palestina," kata Haniyeh.

Sejak protes massal yang dimulai 30 Maret lalu, setidaknya 40 orang Palestina telah gugur dan lebih dari 5.500 orang terluka, menurut Kantor Urusan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

(T.RA/S: UPI)

leave a reply
Posting terakhir