Amnesty perbaharui seruan embargo senjata terhadap Israel

Gaza, SPNA - Amnesty International telah memperbarui seruannya untuk embargo senjata yang akan dikenakan pada Israel setelah tindakan keras tentara Israel .....

BY 4adminEdited Tue,01 May 2018,10:55 AM

Gaza, SPNA - Amnesty International telah memperbarui seruannya untuk embargo senjata yang akan dikenakan pada Israel setelah tindakan keras tentara Israel terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata di perbatasan Gaza.

Tercatat, sekitar 45 warga Palestina gugur dalam demonstrasi yang berlangsung dalam lima pekan terakhir. Sekitar 5.511 lainnya, termasuk setidaknya 592 anak-anak terluka dalam apa yang disebut Amnesty sebagai "tanggapan yang tidak proporsional" bagi warga Gaza yang menyerukan hak kolektif mereka untuk kembali ke tanah air mereka.

“Saat untuk pernyataan simbolis atas kutukan sudah berakhir. Masyarakat internasional harus bertindak secara konkrit dan menghentikan pengiriman senjata dan peralatan militer ke Israel,” ungkap Magdalena Mughrabi, wakil direktur regional Amnesti untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, dalam sebuah pernyataan.

LSM internasional merinci bukti dari beberapa kasus di mana Israel telah menembak warga Palestina dari belakang, mengutip rekaman video kematian Abdul-Fattah Abdul-Nabi yang berusia 19 tahun dan Mohammad Ayyoub yang berusia 14 tahun, yang keduanya ditembak di bagian belakang kepala saat mereka lari dari pagar pembatas.

Amnesti juga mencatat banyaknya korban luka yang disebabkan oleh pasukan Israel; lebih dari 1.700 orang telah terluka akibat tembakan hidup, yang oleh para dokter Gaza katakan bahwa mereka belum pernah melihat hal demikian lihat sejak "Operation Protective Edge" Israel pada tahun 2014.

Banyak pengunjuk rasa ditembak di bagian bawah kaki mereka, terutama lutut, yang menunjukkan bahwa pasukan Israel berniat menimbulkan luka yang mengubah hidup para korban.

Rumah sakit dan tim medis Gaza telah berjuang untuk menangani masuknya korban jiwa setiap pekan. Paramedis juga menyampaikan kepada Amnesty mengenai kesulitan mengevakuasi para pengunjuk rasa yang cedera karena tentara Israel menembakkan tabung gas air mata pada mereka dan di dekat rumah sakit darurat lapangan. Sekitar 44 petugas medis telah terluka dan 19 ambulans diserang dalam sebulan terakhir.

Amnesty juga menyoroti penembakan wartawan Israel Yaser Murtaja dan Ahmad Abu Hussein, meskipun keduanya jelas mengenakan rompi dengan bertuliskan "PRESS" yang terlihat jelas. Sekitar 66 wartawan lainnya terluka sejak dimulainya pawai.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir