Medecins du Monde mengutuk Israel atas penggunaan kekuatan terhadap warga sipil di Gaza

Jalur Gaza, SPNA - Cabang lembaga Médecins du Monde (MDM) yang bekerja di Palestina pada hari Senin (07/05/2018) ....

BY 4adminEdited Wed,09 May 2018,09:21 AM

Jalur Gaza, SPNA - Cabang lembaga Médecins du Monde (MDM) yang bekerja di Palestina pada hari Senin (07/05/2018) menyatakan keprihatinan mereka yang paling dalam mengenai respon kekerasan yang diberlakukan Israel terhadap warga sipil Palestina yang berdemonstrasi di dekat pagar pembatas di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataannya, lembaga tersebut mengatakan, "dalam rentang waktu yang singkat, yaitu hanya enam hari Jumat, tentara Israel telah menewaskan 45 warga Palestina, termasuk empat anak-anak, dan melukai lebih dari 7.930 warga sipil yang memprotes karena menuntut hak mereka untuk kembali (ke tanah mereka)."

Menyoroti laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), MDM menambahkan bahwa lebih dari 99 staf kesehatan terluka dan 18 ambulans rusak akibat tanggapan kekerasan Israel terhadap para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.

"Sejauh ini, rumah sakit di Gaza telah merawat 4.045 korban dengan luka parah, 18 persen dari mereka berusia bawah umur dan kurang dari setengah jumlah pasien yang membutuhkan rujukan ke rumah sakit lain di luar Gaza telah menerima izin keluar yang diperlukan dari Israel," ungkap pernyataan tersebut.

Ia menambahkan: "Jumlah kasus darurat yang tinggi merupakan tantangan bagi kapasitas rumah sakit dan menunda ribuan operasi tertentu."

MDM mengatakan, "Penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga Palestina yang berdemonstrasi di Gaza adalah pelanggaran hak atas hidup, kesehatan dan kebebasan berkumpul."

Menurut pernyataan itu, MDM mengatakan, “Sampai saat ini, penggunaan tembakan langsung telah melukai 2.178 warga sipil. Mayoritas luka tembak adalah di kaki bagian bawah, yang menyebabkan cedera ortopedi dan vaskular yang berat, dan menyebabkan kecacatan pada ratusan korban.”

Pernyataan itu menyatakan bahwa krisis di Gaza "terjadi berlarut-larut," dan mencatat bahwa "selama lebih dari 11 tahun pemerintah Israel telah memberlakukan blokade darat, udara dan laut yang ketat ke Gaza."

"Ini," tambahnya, "memenuhi syarat sebagai pelanggaran hukum internasional, hukuman kolektif ini memiliki konsekuensi bencana pada kehidupan sehari-hari jutaan warga Palestina."

"Sementara ketersediaan barang adalah aspek yang paling terlihat, dampak blokade ada di mana-mana di sepanjang Jalur Gaza dan terasa setiap hari."

MDM mencatat bahwa layanan kesehatan secara khusus terus berjuang untuk mengatasi masalah yang semakin meningkat karena “pencemaran air dan kurangnya air minum beresiko terjadinya penyakit menular, hampir setengah dari obat-obatan penting dan sekali pakai tidak selalu tersedia dan pemadaman listrik secara rutin terjadi hingga empat jam, dan karena itu menghambat kualitas dan layanan yang disediakan oleh pusat kesehatan utama dan rumah sakit. ”

MDM di Palestine, yaitu para dokter yang berasal dari Prancis, Spanyol dan Swiss, “mengutuk penggunaan kekuatan Israel yang berlebihan terhadap staf perawatan kesehatan dan warga sipil yang berdemonstrasi di Jalur Gaza sejak 30 Maret dan mematuhi panggilan internasional untuk melakukan penyelidikan independen pada masing-masing kejadian."

“MDM menyerukan penghormatan mutlak terhadap hak atas kesehatan, khususnya menghilangkan hambatan untuk mengakses layanan kesehatan di luar jalur Gaza.”

Mereka mendesak Uni Eropa untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk melaksanakan resolusi Parlemen Uni Eropa 2018/2663 (RSP) yang menyerukan segera dan tanpa syarat mengakhiri blokade dan penutupan Jalur Gaza.

(T.RA/S: Days of Palestine)

leave a reply
Posting terakhir