Umat Islam di sejumlah negara gelar aksi bela Palestina

Jalur Gaza, SPNA - Ribuan umat Islam di sejumlah negara melakukan demonstrasi bela Palestina  dan solidaritas mendukung Yerusalem, ...

BY 4adminEdited Sat,12 May 2018,10:47 AM

Jalur Gaza, SPNA - Ribuan umat Islam di sejumlah negara melakukan demonstrasi bela Palestina  dan solidaritas mendukung Yerusalem, Jum’at (11/05/2018).

Di Yordania, puluhan ribu warga berkumpul di wilayah Suweima yang terletak di perbatasan Yordania dengan wilayah yang diduduki Israel. 

Sementara itu di Turki, ribuan warga Turki berkumpul di Istanbul menuntut Israel memulangkan warga Palestina yang diusir dari tanah air mereka sejak 1948.

Mereka juga menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang merelokasi kedutaan AS ke Al-Quds yang diduduki Senin mendatang.

Ratusan mahasiswa dari sejumlah Universitas Turki di Istanbul, bersama dengan siswa dari sekolah-sekolah di sekitar wilayah Al-Fateh turut ambil bagian dalam aksi tersebut.

Demonstrasi bela Palestina mendapat respon luas dari sejumlah pejabat dan pemimpin NGO Turki, terutama organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan yang mendukung perjuangan Palestina. 

Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Turki, İnsan Hak ve Hürriyetleri İnsani Yardım (IHH), Bulent Yildirim, dalam orasinya menegaskan bahwa Yerusalem adalah ibukota umat Islam. “Kami umat Muslim, menegaskan bahwa Yerusalem ibukota kami. Kami siap menebus Al-Quds dengan harta dan nyawa kami, ‘’ tegasnya.

Sementara itu di Indonesia, ribuan warga berkumpul di Jakarta, menuntut pemulangan kembali warga Palestina serta menuntut Israel hengkang dari bumi Palestina. Masyarakat Indonesia juga menegaskan bahwa Al-Quds ibukota Palestina dan umat Islam, seperti dilansir Qudsnews.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang serta memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Langkah AS tersebut  ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menuduh Israel telah melanggar perjanjian perdamian Oslo tahun 1993, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina selama Palestina.

(T.RS/S:Qudsnews)

leave a reply
Posting terakhir