Gaza, SPNA - Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel tampaknya telah terjadi pasca aksi saling serang pada hari Selasa dan Rabu dini hari waktu setempat.
Anggota biro politik Hamas Khalil al-Hayyah mengatakan pada hari Rabu (30/05/2018) bahwa kelompok-kelompok bersenjata di Jalur Gaza telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Israel setelah terjadinya serangan udara yang menargetkan beberapa posisi Hamas dan Jihad Islam di wilayah Gaza.
Al-Hayya mengatakan bahwa kelompok-kelompok tersebut berkomitmen pada gencatan senjata selama Israel mematuhinya.
“Sejumlah mediator melakukan intervensi dalam beberapa jam terakhir, dan kesepakatan dicapai untuk kembali ke gencatan sejata di Gaza,” ungkap Hayya dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menargetkan 60 sasaran milik kelompok perlawanan Palestina sebagai tanggapan atas dugaan “rentetan proyektil” yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada Selasa malam (29/05/2018) waktu setempat.
Penembakkan roket dan mortir terjadi ketika Jihad Islam berjanji untuk membalas serangan mematikan anggotanya pada pekan lalu.
Sejak 30 maret lalu, ratusan orang telah terbunuh oleh pasukan Israel di perbatasan Gaza dan wilayah 1948 yang diduduki. Warga Palestina menuntut hak mereka untuk kembali ke rumah dan tanah keluarga mereka yang terusir selama pembentukan entitas Israel pada tahun 1948.
Gaza, sebuah wilayah berpenduduk lebih dari dua juta jiwa, telah hidup dalam blokade Israel selama lebih dari satu dekade, yang membatasi pergerakan manusia untuk masuk dan keluar dari wilayah itu. (T.RA/S: PIC)
