Pangeran William tiba di Yordania mengawali kunjungan bersejarahnya di Timut Tengah

Amman, SPNA - Pangeran William tiba di Yordania, Minggu (24/06/2018), memulai lawatannya di Timur Tengah, yang menadikannya sebagai anggota kerajaan Inggris pertama ....

BY 4adminEdited Mon,25 Jun 2018,09:03 AM

Amman, SPNA - Pangeran William tiba di Yordania, Minggu (24/06/2018), memulai lawatannya di Timur Tengah, yang menadikannya sebagai anggota kerajaan Inggris pertama yang melakukan kunjungan resmi di Israel dan wilayah Palestina.

Sang pangeran disambut di bandara Militer Marka Amman oleh Putra Mahkota Hussein bin Abdullah, yang akan menjadi tuan rumah selama dua hari dalam kunjungannya di Yordania.

Duke of Cambridge yang berusia 36 tahun tersebut mendarat di sebuah bandar udara kecil di pesawat di timur Amman dengan Royal Air Force, dan disambut dengan karpet merah oleh pewaris tahta Yordania.

Para penjaga membawa senjata yang dilengkapi dengan bayonet dan menggunakan syal tradisional kotak-kotak merah-putih, berjaga menyambut sang pangeran yang turun dari pesawat dengan menggunakan setelan jas berwarna gelap.

Hadir pula dalam sambutan tersebut Walikota Amman Youssef al-Shawarbeh dan para diplomat luar negeri yang ada di Yordania.

Urutan kedua pewaris tahta Inggris tersebut akan menghabiskan dua hari di Yordania untuk sebuah kunjugan yang diharapkan sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Pangeran Hussein yang bersuai 23 tahun, yang merupakan lulusan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst di Inggris.

Di hari yang sama, ia akan menghadiri perayaan ulang tahun neneknya, Ratu Elizabeth II, di kediaman duta besar Inggris di Amman.

Pada hari Senin, William akan mnegunjungi Jerash, reruntuhan Romawi kuno, di uatar ibu kota, serta mengunjungi sekolah pelatihan pemuda Yordanian dan pengungsi Suriah.

That evening, he will head to Israel to begin his history-making visit to the Jewish state and occupied West Bank.

He will hold talks with both Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu and Palestinian president Mahmud Abbas.

Istana Kensington menitikberatkan sikap “non politik dari peran Yang Mulia dalam semua kunjuangan kerajaan di luar negeri.”

Namun, kinjungan kali ini adalah wilayah yang sangat sensitiv.

Kunjungan ini terjadi dalam waktu yang sangat cepat setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan Washington di sana, yang memicu kemarahan bangsa Arab dan bentrokan mematikan.

Inggris telah memerintah wilayah tersebut di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa selama lebih dari tiga dekade hingga ‘kemerdekaan” Israel 70 tahun lalu, dan disalahkan oleh kedua belah pihak karena menebar benih-benih konflik yang terus belanda wilayah tersebut.

Menjelang kedatangan William, surat keterangan jadwal kunjugan –yang menuliskan- Yerusalem Timur sebagai “Wilayah Pendudukan Palestina” telah memicu kemarahan para polotoso sayap kanan Israe.

Meski kunjungan resmi oleh bangsawan Inggris ini merupakan permintaan pemerintah Inggris, namun pernyataan mengenai waktu kunjungan telah dikeluarkan oleh pihak rumah tangga pangeran.

Israel telah lama menekankan adanya sebuah kunjungan yang yang dilakukan oleh anggota kerajaan Inggris.

Anggota keluarga William – termasuk ayahnya, Pangeran Charles – telah melakukan kunjungan tidak resmi ke Israel dan Yerusalem Timur.

Sepanjang kunjungan ini, William akan banyak mengingat peran Inggris di wilayah tersebut.

Di Yerusalem ia akan menginap di hotel King David, yang merupakan markas pemerintah Inggris selama pemerintahan Palestina  sebelum berdirinya Israel pada tahun 1948.

Pada tahun 1946, militan Yahudi yang melakukan perlawanan keras terhadap Inggris membom gedung tersebut, membunuh dan melukai banyak orang, yang kebanyakan dari mereka adalah pegawai sipil Inggris atau anggota militer.

Sementara di Jerusalem, William akan meletakkan rangkaian bunga di Yad Vashem Holocaust Memorial.

Ia juga akan mengunjungi Bukit Zaitun di Yerusalem dan melakukan pemhhormatan di makam nenek buyutnya, Putri Alice dari Yunani, yang dihormati oleh orang orang Yahudi karena melindungi mereka selama Perang Duni II.

Di Ramallah, wilayah pendudukan Tepi Barat, ia juga akan bertemu dengan para pengungsi dan pemuda Palestina.

(T.RA/S: AFP)

leave a reply
Posting terakhir