Jalur Gaza, SPNA - Kepala Komite Internasional untuk Mendukung Gaza mengatakan bahwa pengeboman intensif Israel terhadap Jalur Gaza dimaksudkan untuk melemahkan keinginan dan menghancurkan semangat rakyat Palestina yang tinggal di daerah tersebut. Dalam pernyataan pers, Dr Essam Yousef mengutuk serangan terbaru selama akhir pekan yang menyebabkan gugurnya dua anak dan melukai banyak lainnya.
"Negara pendudukan bersikeras memamerkan kekuatannya terhadap anak-anak yang tidak bersalah dan orang-orang yang tidak bersenjata pada setiap serangan terhadap Gaza," jelas Yousef. Dia mengutuk penargetan Israel atas tempat-tempat, dimana banyak terdapat anak-anak dan warga sipil, seperti Katiba Square, sebuah taman yang sering dikunjungi oleh anak-anak dan keluarga mereka; telah menjadi tempat bagi mereka untuk mendapatkan udara segar saat ini karena laut dan pantai sangat tercemar sebagai akibat dari pengepungan Israel.
"Penargetan masjid di Al-Katiba Square dan Perpustakaan Nasional membuktikan kebiadaban pendudukan dan penargetan mereka terhadap identitas, budaya dan warisan orang-orang Palestina," kata aktivis veteran tersebut. "Upaya Israel untuk merusak kehadiran warga Palestina di Palestina adalah kemunduran, seperti pada masa Mongol yang melakukan pembantaian dan kekejaman lainnya, termasuk pembakaran Perpustakaan Baghdad pada abad ketiga belas."
Yousef bersikeras bahwa agresi terbaru Israel adalah yang terberat dalam rangkaian serangan terhadap Jalur Gaza selama bertahun-tahun pengepungan, menunjukkan agresi dan arogansi mentalitas Zionis. “Mesin militer Israel memamerkan kekuatannya dalam setiap serangan terhadap anak-anak, wanita dan orang tua, yang merupakan bagian terbesar dari korbannya. Ihal ini menegaskan kepengecutan pasukan pendudukan, yang tertarik untuk menyimpan senjata terbaru yang mematikan dan canggih untuk digunakan melawan populasi yang sebagian besar tidak bersenjata. ”
Dia menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan semua bentuk agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan mencegah pendudukan mengubah kampanye pengeboman terbaru menjadi perang habis-habisan, seperti yang terjadi pada 2008/9, 2012 dan 2014, dimana ribuan orang yang tidak bersalah gugur dan terluka dalam serangan itu, di mana Israel juga menghancurkan infrastruktur di Jalur Gaza.
(T.RA/S: MEMO)
