Gaza, SPNA - Israel telah melarang masuknya gas dan bahan bakar menuju Gaza sejak Selasa hingga Minggu, namun akan terus mengizinkan masuknya makanan dan obat-obatan berdasarkan kasus per kasus.
Pengumuman ini terjadi setelah berakhirnya kekerasan pada akhir pekan, di mana perlawanan Palestina di Gaza meluncurkan 200 roket, mortir, dan layang-layang pembakar ke Israel selatan, yang melukai empat orang.
Israel telah menghentikan masuknya barang-barang komersial ke Gaza pada pekan lalu, sebagai bentuk protes terhadap Palestina yang meluncurkan layang-layang pembakar selama empat bulan terakhir dan telah membakar ribuan hektar ladang dan hutan Israel.
IDF menerbitkan sebuah pernyataan pada hari Senin dari kantor Menteri Pertahanan Avigdor Liberman, "Mengingat upaya teroris yang terus berlanjut oleh organisasi teroris Hamas, Menteri Pertahanan Avigdor Liberman, dalam konsultasi dengan kepala staf, memutuskan untuk menutup penyeberangan Kerem Shalom untuk bahan bakar dan gas sampai hari Minggu. Persimpangan akan terus mengangkut makanan dan obat-obatan yang akan disetujui berdasarkan kasus per kasus. ”
Israel juga telah membatasi ruang penangkapan ikan Gaza menjadi tiga mil laut dari enam.
Palestina memperingatkan bahwa makanan juga akan dilarang. Raed Fattouh, kepala Komite Gaza untuk Koordinasi Masuknya Barang ke Jalur Gaza, mengatakan pada hari Senin bahwa Israel telah memberitahu Palestina tentang keputusannya untuk benar-benar menutup perbatasan Kerem Shalom dengan Jalur Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan bahwa Otoritas Israel mengatakan kepada Palestina bahwa itu akan memungkinkan hanya pasokan medis ke Jalur Gaza "ketika diperlukan."
Kerem Shalom adalah penyeberangan komersial utama Gaza. Sementara truk pasokan yang memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah dalam beberapa bulan terakhir tidak diperuntukan untuk melayani kebutuhan komersial dan kemanusiaan Gaza.
(T.RA/S: JPost)
