Tel Eviv, SPNA - Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett menyetujui rencana militer Israel untuk menembak anak-anak Palestina yang berada di tempat pelepasan balon dan layang-layang pembakar di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat Kabinet Israel Minggu (15/7/2018).
Pasca serangan Israel ke Gaza Sabtu (14/7/2018), yang merupakan serangan terbesar sejak agresi 2014, dan balasan Hamas dengan melepaskan lebih dari 160 roket, konfrontasi verbal terjadi di ruang Kabinet Israel, menyangkut penargetan anak-anak dalam serangan Israel ke depannya.
Kantor berita Israel “Yedioth Ahronot” pada hari Senin memberitakan, perdebatan terjadi seputar penargetan warga yang melepaskan balon dan layang-layang pembakar. Masalahnya, menurut petinggi militer Israel, hal tersebut dilakukan oleh anak-anak di bawah 18 tahun.
Akhir pekan lalu, Israel telah mengambil sikap untuk menembak siapa saja yang berada di tempat pelepasan layang-layang pembakar tersebut.
Naftali Bennett, menanggapi perdebatan tersebut dengan mengatakan, “Kenapa kita tidak menembak mereka yang menyerang perkampungan kita. Secara undang-undang hal tersebut sah-sah saja. Merekalah teroris yang sebenarnya. “
Namun Kepala staf pasukan Israel menentang, “Saya tidak setuju untuk menyerang anak-anak yang melepaskan layang-layang pembakar.”
Setelah perdebatan alot, Benjamin Netanyahu mengambil alih rapat. Ia mengatakan “Intinya Kita harus menghentikan layang-layang pembakar tersebut.” Tanpa menjelaskan caranya dengan detail.
(T.HN/S:Arab48)