Hamas: Kami akan menggagalkan Deal of Century

Nouakchott , SPNA - Kepala hubungan luar negeri Hamas, Osama Hamdan, menyatakan bahwa Deal of Century Donald Trump adalah konspirasi yang bertujuan membersihkan warga Palestina.

BY 4adminEdited Sun,22 Jul 2018,09:50 AM

Nouakchott , SPNA - Kepala hubungan luar negeri Hamas, Osama Hamdan, menyatakan bahwa Deal of Century Donald Trump adalah konspirasi yang bertujuan membersihkan warga Palestina.

Hamdan dalam pidato yang disampaikan di Forum Afrika untuk Yerusalem, di  Nouakchott, Sabtu (21/07/2018)  menegaskan bahwa Hamas akan berupaya menggagalkan Deal of Century Donald Trump.

Hamdan juga menyerukan Afrika untuk mendukung program boikot produk Israel serta menentang pelanggaran yang dilakukan negara zionis tersebut.

Dia juga mengapresiasi dukungan Afrika untuk Palestina. “Rakyat Afrika yang telah berjuang melawan penjajah sudah pasti mampu mendukung rakyat Palestina untuk melawan pelanggaran yang dilakukan Israel.’’

Forum Afrika untuk Yerusalem III diselenggarakan oleh Asosiasi Nasional Untuk Palestina.

Forum Afrika untuk Palestina merupakan lembaga non-pemerintah di Mauritania yang menyelenggarakan berbagain kegiatan untuk mendukung perjuangan Palestina.

17 perwakilan negara Afrika berpartisipasi dalam forum tersebut.

Ketua Divisi Asosiasi Nasional Untuk Palestina, Muhammad Yahya Wald Abih mengatakan bahwa form tersebut akan berlangsung seama 2 hari guna membahas isu dan krisis di Palestina serta  memobilisasi dukungan Afrika untuk Palestina.

Setiap tahun jumlah peserta yang hadir dalam forum tersebut semakin bertambah. Tahun  ini jumlah peserta mencapai 50 orang dari 17 negara Afrika.

Deal Century merupakan nota kesepakatan damai Israel Palestina yang di buat oleh Amerika Serikat.

Beradasarkan kesepakatan tersebut Palestina harus merelakan Yerusalem Timur kepada Israel dan menjadikan Abu Dis sebagai ibukota negara.

Sebagai ganti pemerintah Israel diharuskan menarik kekuasannya dari 3 hingga 5 wilayah di sebelah timur dan utara kota al-Quds diantaranya: Shuafat, Jabbal Mukabber, Issawiya dan Abu Dis.

Seorang analis militer Haaretz,  Amos Harel mengatakan bahwa negara Palestina sesuai dengan Deal of Century menjadi negara cacat yang tidak punya militer atau senjata berat.

Sementara itu surat kabar Perancis Mediapart menulis bahwa ‘’Deal of Century ‘’ dirancang oleh tiga orang, Jared Kushner, Jason Greenblatt dan Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman. Ketiganya tidak memiliki pengalaman diplomasi atau informasi lengkap untuk wilayah Arab dan hanya fokus kepada agenda yang menguntungkan Israel. ‘’

Mereka tidak menyinggung sama sekali solusi dua negara, sebaliknya, justru mengusulkan agar pemerintah Palestina menjadikan Tepi Barat wilayah ‘’setengah negara’’ dengan kedaulatan terbatas dan tidak memiliki kekuatan militer.

Inisiatif tersebut juga tidak menyinggung perjanjian tahun 1967 yang menetapkan Yerusalem ibukota Palestina. Mereka justru menuntut agar Palestina menjadikan Abu Dis sebagai ibukota negara serta menyerahkan Yerusalem ke pihak Israel.

Terkait kasus pengungsi, AS menolak pemulangan pengungsi Palestina ke tanah air mereka dan hanya memberikan subsidi untuk mereka yang tinggal di pengasingan atau berimigrasi ke negara lain, dengan dukungan dana dari negara-negara Teluk.

Terkait penyelesaian krisis di Gaza, AS menyerukan agar negara-negara teluk membantu proyek pembangunan zona bebas yang terletak antara kota Arish, di Sinai utara dan perbatasan Gaza yang masih belum jelas status hukumnya.

Zona bebas tersebut akan menjadi pusat penyulingan air, pembangkit listrik tenaga surya, pelabuhan, ditambah dengan pembangunan 5 lokasi industri yang akan mempekerjakan ribuan buruh, dengan dana yang  bersumber dari negara teluk.

Rencana tersebut mendapatkan respon negatif bahkan dari pemerintah Arab yang memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat.

Menurut laporan tersebut, Mesir dan Yordania menuntut pemerintah AS untuk meninjau kembali rencana mereka.

Adapaun Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz menolak rencana AS serta dukungan yang diberikan oleh putranya, Muhammad Bin Salman terhadap proyek tersebut dimana hal ini sepenuhnya bertentangan dengan prakarsa Arab, tahun 2002 atas nama Raja Saudi.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir

Anggota Parlemen Israel berjanji akan dirikan pemerintahan Yahudi bersatu dan menggagalkan solusi dua negara

Dalam petisi tersebut mereka menulis: ‘’Kami berjanji akan setia dengan Israel serta tidak membiarkan tanah ini direbut walaupun hanya sejengkal. Kami  berjanji setia dengan rencana pembangunan hunian untuk 2 juta Yahudi di Tepi Barat sesuai dengan program  Mantan Perdana Menteri Yitzhak Shamir. Kami juga berjanji untuk mengakhiri solusi dua negara dan mendirikan negara Israel bersatu.