Dua ilmuwan Palestina ditemukan meninggal di Aljazair

Algier, SPNA - Dua ilmuwan Palestina ditemukan meninggal di sebuah apartemen di Aljazair, berbagai laporan di Gaza merilis hal ini pada Minggu (22/07/2018).

BY 4adminEdited Tue,24 Jul 2018,10:47 AM

Algier, SPNA - Dua ilmuwan Palestina ditemukan meninggal di sebuah apartemen di Aljazair, berbagai laporan di Gaza merilis hal ini pada Minggu (22/07/2018). HIngga berita ini diturunkan belum ada informasi yang jelas terkait kematian mereka.

Keduanya, yang diidentifikasi adalah Suliman al-Farra (34) dan Mohammed Albana, seorang dokter berusia 35 tahun, berasal dari Khan Younis, Jalur Gaza. Laporan mengatakan bahwa mereka ditemukan meninggal di apartemen al-Farra, di Zeralda, pinggiran kota Algier.

Kedutaan Besar Palestina di Aljazair mengatakan kepada pihak keluarga salah satu mendiang bahwa keduanya meninggal karena menghirup gas atau karena korsleting. Beberapa laporan Palestina mengklaim mereka dibunuh, namun, tidak ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.

Saudara laki-laki Albana mengatakan pada hari Minggu, "Kami tidak memiliki rincian lebih lanjut, saya harap pihak berwenang di Aljazair dan kedutaan Palestina di sana melakukan segala hal yang diperlukan untuk memahami apa yang terjadi."

Menurut saudara laki-lakinya, kedua keluarga berusaha mencari keduanya dan meminta bantuan orang-orang Palestina di Aljazair. Mereka masuk ke apartemen tempat kedua pria itu ditemukan meninggal.

Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat beberapa ilmuwan dan ahli Palestina di berbagai belahan dunia meninggal terbunuh, yang diduga dilakukan oleh badan intelijen Mossad Israel.

Pada bulan April, insinyur Fadi al-Batsh, seorang anggota Hamas, dibunuh di pintu masuk ke sebuah masjid di Malaysia. Keluarga korban dan orang-orang Palestina menyalahkan Mossad atas pembunuhan tersebut. Malaysia mengatakan "agen asing" berada di belakang pembunuhannya.

Malaysia mengatakan bahwa "agen asing" mungkin terlibat dalam pembunuhan seorang insinyur Palestina dan anggota Hamas di pintu masuk sebuah masjid di Kuala Lumpur pada Sabtu pagi. Keluarga korban dan orang-orang Palestina menyalahkan Mossad Israel atas pembunuhan tersebut.

Dua tahun lalu, Mohammed Zawahri, seorang ahli drone yang terkait dengan Hamas dibunuh di Tunisia. Laporan mengatakan bahwa Zawahri juga memproduksi drone untuk Hizbullah.

Pasukan keamanan Tunisia menemukan dua senjata dan peredam suara dalam mobil sewaan yang konon terkait dengan serangan itu.

(T.RA/S: Haaretz)

leave a reply
Posting terakhir