Cairo, SPNA - Sejumlah media Israel mengungkapkan rencana Mesir dalam memecahkan krisis di Jalur Gaza.
Channel 14 Israel, Jum’at (03/08/2018) mengutip pernyataan seorang pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa Mesir akan menjadi mediasi kesepakatan tukar tawanan antara Israel dan Hamas.
“Dari sudut pandang Israel, tidak ada gencatan senjata jangka panjang tanpa penyelesaian masalah tahanan dan pasukan Israel yang hilang di Gaza, Dalam beberapa hari kedepan mendatang kita akan tahu apakah kita mengikuti langkah Mesir atau kembali menyerang Gaza, ‘’ ujarnya.
Semenatra itu, Radio Recht Israel menjelaskan bahwa rencana Mesir mencakup beberapa poin berikut:
1. Pembukaan penyeberangan Rafah secara rutin.
2. Kesepakatan damai Fatah dan Hamas dengan membayar gaji penuh kepada karyawan Gaza. Namun Hamas wajib menyerahkan otoritas Jalur Gaza ke Pemerintah Palestina, serta melaksanakan pemilu dalam waktu 6 bulan.
3. Rekonstruksi Jalur Gaza dan menghubungkan pelabuhan Gaza dengan Port Said untuk transportasi barang.
4. Gencatan senjata dengan Israel dari 5 hingga 10 tahun serta kesepakatan pertukaran tahanan.
TV 10 Israel sebelunya juga melaporkan bahwa Hamas berkoordinasi dengan Mesir untuk mencapai gencatan senjata, perjanjian tukar tahanan, serta rekonsiliasi dengan gerakan Fatah.
Sementara Ha'aretz melaporkan bahwa situasi di Gaza sedang bergerak maju dan hari-hari mendatang akan menentukan situasi di Gaza.
(T.RS/S:Palsawa)