Laporan: Hamas-Israel sepakati gencatan senjata, mengakhiri kekerasan yang terjadi dalam dua hari terakhir

Hamas mengatakan bahwa gencatan senjata dengan Israel telah dicapai, yang mengakhiri kekerasan yang terjadi secara intens dalam dua hari terakhir.

BY 4adminEdited Fri,10 Aug 2018,10:03 AM

The Journal - Gaza

Gaza, SPNA - Hamas mengatakan bahwa gencatan senjata dengan Israel telah dicapai, yang mengakhiri kekerasan yang terjadi secara intens dalam dua hari terakhir.

Saluran TV Hamas Al Aqsa, Kamis malam (09/08/2018), melaporkan bahwa kesepakatan yang ditengahi Mesir telah dicapai "atas dasar saling menenangkan." Dikatakan bahwa perjanjian itu dimediasi oleh Mesir dan pemain regional lainnya yang tidak disebutkan.

Seorang pejabat senior Hamas, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa perjanjian itu hanya mengakhiri putaran terakhir kekerasan, di mana militan Gaza menembakkan 200 roket ke Israel dan sebaliknya, militer Israel melakukan serangan udara terhadap Gaza dalam jumlah serupa.

Dikatakannya bahwa Mesir, yang sering berfungsi sebagai mediator antara kedua belah pihak, akan melanjutkan tugas yang lebih sulit untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang.

Di lain sisi, seorang pejabat Israel, membantah jika kesepakatan telah tercapai. Namun pagi ini, situasi di Gaza tampak sepi.

Pengumuman Hamas terjadi setelah Kabinet Keamanan Israel Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan tentara untuk mengambil "tindakan tegas" yang tidak ditentukan terhadap militan Gaza ketika unit militer diperkuat di sepanjang perbatasan.

Israel dan Hamas telah bertempur dalam tiga perang sejak kelompok Islam tersebut menguasai Gaza pada 2007. Dalam pertempuran pekan ini, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga warga Palestina, termasuk seorang wanita hamil dan putrinya yang berusia 1 tahun dan seorang militan Hamas, terbunuh dalam serangan udara yang terpisah.

(T.RA/S: The Journal)

leave a reply
Posting terakhir

Jihad Islami dan IDF sepakati gencatan senjata  

“Israel ingin melakukan gencatan senjata dan kami telah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah menghentikan pembunuhan terhadap pemimpin gerakan pejuang, seta berhenti menembak demonstran aksi Great March of Return