Gencatan senjata jangka panjang dengan Gaza picu keributan di pemerintahan Israel

Tel Aviv, SPNA - Salah satu sekutu kuat Netanyahu menentang upaya gencatan senjata jangka panjang antara  dengan Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Thu,16 Aug 2018,10:16 AM

Tel Aviv, SPNA - Salah satu sekutu kuat Netanyahu menentang upaya gencatan senjata jangka panjang antara  dengan Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza.

Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennet, salah satu sekutu utama Netanyahu menentang keras upaya diplomasi yang diupayakan pemerintah. Ia  menekankan bahwa partainya tidak akan mendukung kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Bennet berdalih bahwa gencatan senjata jangka panjang akan memungkinkan Hamas untuk memperkuat militernya dimana hal ini membahayakan Israel.

Bennet juga mengecam keputusan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman yang membuka kembali gerbang Karm Abu Salem, terminal pengangkutan barang satu-satunya ke Jalur Gaza, dan perluasan area penangkapan ikan di Jalur Gaza.

Bennet juga menyatakan bahwa langkah pemerintah Israel adalah kesalahan besar dan partainya tindak akan mendukung langkah tersebut.

Sebelumnya, Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada surat kabar Los Angeles Times bahwa kesepakatan damai Israel dan Hamas siap ditandatangani.

Sejumlah pejabat Israel dan Hamas telah melakukan upaya-upaya untuk mencapai gencatan senjata panjang yang dimediasi Mesir dan PBB sebagai ganti mengurangi tekanan terhadap Gaza.

Sementara itu, Hamas telah menegaskan keseriusannya mengakhiri perpecahan dan memulihkan persatuan demi menyukseskan perundingan di Cairo.

Radio resmi Israel mengatakan bahwa faksi-faksi Palestina mengusulkan untuk kembali menerapkan perjanjian gencatan senjata yang telah dirumuskan pasca perang 2014 silam.

Hamas dan Fatah juga dilaporkan akan menggelar perjanjian semi-final yang mengatur pembentukan pemerintah persatuan nasional serta mempersiapkan penyelenggaraan pemilu.

Selain itu PM Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi disebutkan menggelar pertemuan rahasia Ramadhan lalu.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas gencatan senjata antara Hamas dan Israel dalam jangka panjang, mengembalikan otoritas Palestina ke Jalur Gaza, serta pembebasan pasukan Israel yang ditahan Hamas.  Meskipun demikian Netanyahu membantah berita tersebut.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir