Kepala Intelijen Mesir terbang ke Israel guna penyelesaian gencatan senjata

Upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata di Jalur Gaza semakin meningkat dalam dua hari terakhir. Sehubungan dengan itu, kepala intelijen Mesir Mayor Jenderal Abbas Kamel telah mengadakan pembicaraan pada hari Rabu (15/08/2018) dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

BY 4adminEdited Fri,17 Aug 2018,10:15 AM

JPost - Yerusalem

Yerusalem, SPNA - Upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata di Jalur Gaza semakin meningkat dalam dua hari terakhir. Sehubungan dengan itu, kepala intelijen Mesir Mayor Jenderal Abbas Kamel telah mengadakan pembicaraan pada hari Rabu (15/08/2018) dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu guna mengunci kesepakatan, meskipun Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menolak untuk menemuinya pada hari Kamis.

Abbas dilaporkan marah pada kesepakatan tersebut, karena takut akan bersatu dan memberikan legitimasi internasional bagi perpecahan antara Tepi Barat dan Gaza, serta membuat perluasan kontrol Otoritas Palestina atas wilayah pesisir semakin sulit.

Reuters mengutip sumber keamanan Mesir yang mengatakan bahwa Kairo "meletakkan sentuhan akhir pada ketentuan gencatan senjata yang akan ditandatangani oleh semua pihak, dan kami berharap bisa mengumumkan persyaratannya pada pekan depan jika Fatah membantu kami melakukannya."

Menurut sumber tersebut, gencatan senjata akan mencakup periode tenang selama satu tahun," di mana kontak akan diadakan untuk memperpanjangnya selama empat tahun." Negosiasi atas kembalinya jasad tentara IDF, dan dua warga sipil Israel yang ditahan oleh Hamas, akan diadakan selama pembicaraan itu.

Sebagai pengganti dari setiap informasi resmi pada pengaturan yang keluar dari Yerusalem, banyak informasi tentang sifat dari kesepakatan pada hari Kamis berasal dari media Arab.

Berbagai media Arab memuat berbagai informasi terkaiat kesepakan ini. Misalnya, TV Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hezbollah dari Beirut melaporkan bahwa kesepakatan itu melibatkan koridor laut Siprus-Gaza, yang akan berada di bawah pengawasan Israel.

Selain itu, laporan tersebut mengatakan bahwa Qatar akan membantu membayar gaji Hamas dan untuk tagihan listrik Jalur Gaza, pembayaran yang telah ditanggung oleh Otoritas Palestina, tetapi yang dipotong Abbas sebagai upaya untuk membebaskan Gaza dari kendali Hamas.

Laporan sebelumnya di koran Al-Hayat pan-Arab yang berbasis di London mengatakan bahwa diskusi Kamel di Israel berfokus pada persetujuan Israel atas gencatan senjata, persetujuan proyek-proyek kemanusiaan di Gaza, dan kemudian negosiasi tidak langsung dengan Hamas atas kembalinya jasad para prajurit dan pembebasan warga sipil.

Laporan itu juga mengatakan, kunjungan Kamel dilakukan ketika dua delegasi tingkat tinggi dari Hamas dan Jihad Islam berada di Kairo, bersama dengan delegasi dari sejumlah faksi Palestina yang lebih kecil.

(T.RA/S: JPost)

leave a reply
Posting terakhir

Kepala Shin Bet: Gencatan senjata akan perkuat Hamas

Kepala Badan Keamanan Israel (Shin Bet) Nadav Argaman belum lama ini memperingatkan kabinet keamanan politik bahwa gencatan senjata dengan Hamas akan mengurangi pengaruh Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas di Jalur Gaza dan memperkuat Hamas di Yudea dan Samaria.