68 pekerja Palestina ditangkap karena bekerja tanpa "izin"

Bethlehem, SPNA - Polisi perbatasan Israel menembak dan melukai seorang pekerja Palestina sementara menangkap 68 orang Palestina lainnya yang berusaha menyeberangi perbatasan.

BY 4adminEdited Mon,27 Aug 2018,11:29 AM

Bethlehem, SPNA - Polisi perbatasan Israel menembak dan melukai seorang pekerja Palestina sementara menangkap 68 orang Palestina lainnya yang berusaha menyeberangi perbatasan.

Orang-orang Palestina tersebut, berusia antara 20 dan 60 tahun, berusaha menyeberangi perbatasan di daerah Hebron untuk pergi bekerja ketika mereka ditangkap dengan dalih tidak memiliki izin.

Channel 7 Israel mengatakan, mereka ditembak di kaki dan tangan, dan melarikan diri dari tempat kejadian saat terluka.

Hampir 50.000 warga Palestina resmi bekerja di Israel, sementara sekitar 30.000 lainnya menyeberangi perbatasan secara ilegal setiap hari dari Tepi Barat untuk bekerja. Israel sangat sulit mendapatkan izin kerja. Pada tahun 2000, lebih dari 160.000 orang Palestina bekerja di Israel. Tetapi pada tahun 2001 mereka melarang semua orang Palestina memasuki negara itu, dan secara bertahap memberikan izin kerja lebih banyak kepada orang-orang Palestina.

Para pekerja tersebut harus bangun pada waktu fajar untuk menyeberangi perbatasan antara pukul 4 dan 6 pagi. Seringkali sulit dan bentrokan terjadi jika gerbang di terminal perbatasan tidak dibuka, atau jika ada penundaan dalam prosesnya.

Tentara Israel patroli perbatasan secara teratur menangkap orang yang menyeberang tanpa izin, dan mengirim mereka kembali. Jika seorang Palestina tertangkap menyeberang secara ilegal, bahkan lebih sulit bagi mereka untuk mendapatkan ijin kerja resmi.

Begitu mereka tiba di Israel, para pekerja dari Tepi Barat kemudian naik bus ke tempat kerja mereka.

Mereka menerima rata-rata setengah gaji seorang pekerja Israel. Mereka yang tidak mendapatkan izin mendapatkan sekitar seperempat gaji Israel.

(T.RA/S: PNN)

 

leave a reply