Jepang menjanjikan bantuan sebersar $ 5,4 juta untuk warga Palestina

Tokyo, SPNA - Jepang telah mengumumkan rencana untuk menyediakan dana $ 5,4 juta dalam bantuan darurat kepada Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA),

BY 4adminEdited Wed,29 Aug 2018,10:57 AM

Tokyo, SPNA - Jepang telah mengumumkan rencana untuk menyediakan dana $ 5,4 juta dalam bantuan darurat kepada Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di tengah meningkatnya kekhawatiran akan krisis keuangan yang melanda lembaga tersebut.

Jepang telah lama dianggap sebagai negara donor yang berharga bagi UNRWA. Sejak tahun 1973, Jepang telah menjadi anggota Komisi Penasihat UNRWA, yang memberi nasihat dan membantu Komisaris Jenderal UNRWA dalam menjalankan mandat lembaga tersebut. Pada tahun 2017, Jepang menyumbangkan total $ 43,3 juta bantuan.

Dana yang dijanjikan tersebut akan segera digunakan untuk menyediakan bantuan makanan bagi sekitar satu juta warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

UNRWA telah mengalami defisit anggaran yang parah yang dapat berdampak buruk saat dimulainya tahun ajaran sekolah yang akan datang. Situasi ini semakin diperparah dengan adanya pembekuan bantuan oleh Amerika Serikat kepada Palestina sejak awal 2018, ketika pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan tinjauan internal kebijakannya. Presiden Trump juga mengumumkan bahwa $ 65 juta akan ditahan dari UNRWA, badan PBB yang memberikan bantuan pendidikan, perawatan kesehatan dan layanan sosial kepada warga Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, serta orang-orang Palestina yang tinggal di negara tetangga, seperti Libanon, Yordania dan Suriah. .

Setelah pemotongan dana untuk UNRWA, lembaga tersebut dipaksa untuk memecat 13 persen dari pekerja program darurat di Jalur Gaza yang terkepung dan memindahkan 57 persen pekerjanya ke kontrak paruh waktu. Lebih dari 1.000 karyawan yang bekerja dalam program darurat diancam dengan pemecatan. Pekan lalu, staf UNWRA di Jalur Gaza yang terkepung memprotes langkah tersebut. Wakil kepala Serikat Staf UNRWA, Amal Al-Batsh, mengatakan, “kami datang hari ini untuk memberi tahu UNRWA bahwa tindakan kerasnya terhadap karyawan yang bekerja pada program darurat tidak dapat diterima."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir