Jenewa, SPNA - Badan Pengungsi PBB, Selasa (28/08/2018), mengatakan bahwa lebih dari 450 warga sipil di Yaman gugur dalam sembilan hari pertama bulan Agustus akibat konflik di negara tersebut.
"Konflik telah meningkat secara signifikan selama tiga bulan terakhir, khususnya di Hudaydah," kata jurubicara UNHCR William Spindler kepada wartawan di Jenewa. "Menurut Laporan Pemantauan Dampak Sipil, lebih dari 450 warga sipil di Yaman telah kehilangan nyawa pada sembilan hari pertama bulan Agustus, yang menjadikannya sebagai salah satu periode paling mematikan sejak dimulainya konflik pada Maret 2015."
Spindler menjelaskan bahwa UNHCR mengintensifkan tanggapannya untuk memenuhi kebutuhan perlindungan paling mendesak terhadap ribuan keluarga yang terlantar akibat pertempuran di Hudaydah, kota pelabuhan strategis di mana 80 persen dari semua makanan dan bantuan tiba di Yaman.
Badan PBB meminta semua pihak untuk memastikan keamanan fisik warga sipil dan kebebasan bergerak mereka. Mereka juga harus menjamin rute aman bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah konflik, tambahnya.
Yaman telah mengalami perang sejak 2015 antara pasukan pemerintah, didukung oleh koalisi pimpinan Saudi, dan militan Houthi, yang mengendalikan beberapa provinsi, termasuk ibukota, Sanaa.
(T.RA/S: MEMO)