Laporan: Lebih dari 450 warga sipil di Yaman gugur pada awal Agustus

Jenewa, SPNA - Badan Pengungsi PBB, Selasa (28/08/2018), mengatakan bahwa lebih dari 450 warga sipil di Yaman gugur dalam sembilan hari pertama bulan Agustus akibat konflik di negara tersebut.

BY 4adminEdited Thu,30 Aug 2018,11:35 AM

Jenewa, SPNA - Badan Pengungsi PBB, Selasa (28/08/2018), mengatakan bahwa lebih dari 450 warga sipil di Yaman gugur dalam sembilan hari pertama bulan Agustus akibat konflik di negara tersebut.

"Konflik telah meningkat secara signifikan selama tiga bulan terakhir, khususnya di Hudaydah," kata jurubicara UNHCR William Spindler kepada wartawan di Jenewa. "Menurut Laporan Pemantauan Dampak Sipil, lebih dari 450 warga sipil di Yaman telah kehilangan nyawa pada sembilan hari pertama bulan Agustus, yang menjadikannya sebagai salah satu periode paling mematikan sejak dimulainya konflik pada Maret 2015."

Spindler menjelaskan bahwa UNHCR mengintensifkan tanggapannya untuk memenuhi kebutuhan perlindungan paling mendesak terhadap ribuan keluarga yang terlantar akibat pertempuran di Hudaydah, kota pelabuhan strategis di mana 80 persen dari semua makanan dan bantuan tiba di Yaman.

Badan PBB meminta semua pihak untuk memastikan keamanan fisik warga sipil dan kebebasan bergerak mereka. Mereka juga harus menjamin rute aman bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah konflik, tambahnya.

Yaman telah mengalami perang sejak 2015 antara pasukan pemerintah, didukung oleh koalisi pimpinan Saudi, dan militan Houthi, yang mengendalikan beberapa provinsi, termasuk ibukota, Sanaa.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir

Sejak Awal 2022, Israel Telah Menangkap 450 Anak-anak Palestina

“Siapa saja yang membaca kesaksian anak-anak yang telah mengalami masa tahanan (di penjara Israel), terutama yang telah menghabiskan waktu yang lama, pasti tercengang dan terkejut. Mereka akan menemukan bahwa ruang interogasi, penyiksaan, pusat penahanan, dan penjara tidak lain adalah rumah jagal bagi anak-anak dan tempat untuk menanamkan trauma dan ketakutan pada diri anak-anak, yang menghancurkan masa depan mereka. Hal ini terjadi dalam kerangka kebijakan Israel yang konsisten dan sistematis, yang bertujuan untuk merusak masa kecil anak-anak Palestina dan menghancurkan masa depan mereka,” sebut Komisi Urusan Tahanan Palestina.

450 Rumah Dihancurkan, 530 Keluarga di Betlehem Mengungsi Sejak Awal Tahun

Kebijakan pendudukan yang mempersulit dan menekan pembangunan Palestina, terutama di Yerusalem, memaksa banyak orang untuk membangun tanpa izin atau bermigrasi ke Provinsi Tepi Barat. Setidaknya sekitar 25 ribu unit rumah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para warga Palestina yang terlantar dari dulu hingga ke hari ini.