Bethlehem, SPNA - Militer Israel, Minggu (02/09/2018), kembali memperingati warga walijah untuk segera menggusur rumah mereka yang terletak di barat laut Bethlehem. Pihak Israel mengklaim rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin dari pemerintahan.
Empat rumah tersebut termasuk di antara 65 rumah lainnya yang terancam di hancurkan. Menurut otoritas Israel sebagian besar kampung tersebut masuk ke dalam daerah yang mereka sebut dengan istilah “lembah Yerusalem”, sehingga rumah-rumah tersebut dianggap ilegal.
Aktivis pemuda, Ibrahim Awadallah, mengatakan empat rumah tersebut adalah milik masing-masing dari Hanan Muhmmad Ar-Razam, Khalid Muhammad Abu Khiyarah, Ala Husein Hajajalah dan Muhammad Abu At-Tin.
Militer Israel tidak hanya memperingatkan warga untuk menggusur rumahnya sendiri, tetapi juga mengancam apabila mereka tidak melakukukannya, maka akan dihancurkan oleh militer Israel, sedang biaya pembongkaran akan dibebankan kepada pemilik rumah.
Sebelumnya Israel telah menghancurkan beberapa rumah di daerah tersebut, serta mengancam untuk menggusur rumah-rumah lainnya. Hal tersebut merupakan siasat penjajah dalam mencaplok tanah warga demi membangun pemukiman baru bagi warga Yahudi.
(T.HN/S:Arab48)
