Bethlehem, SPNA - Media Israel ‘Haaretz’ menyebutkan bahwa Israel sedang mengembangkan teknologi nuklirnya meski mendapat ancaman serius dari Iran. Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Komisi Energi Atom Israel, Zeev Snir.
Zeev Snir mengatakan, “Kita tidak bisa memandang sebelah mata ancaman Iran yang ingin menyerang situs nuklir Israel. Israel harus segara mengambil langkah pengamanan untuk melawan ancaman tersebut.”
Ia menambahkan, “Kita terus bekerja meningkatkan dan memperkuat fasilitas ini, sesuai dengan protokol keselamatan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), untuk menahan serangan apapun.”
Pada bulan Juni lalu, ‘Haaretz’ menyebutkan bahwa Komisi Energi Atom Israel sedang berupaya melindungi reaktor nuklir yang ada di Dimona dan Nahal Soreq. Hal tersebut dilakukan pasca tersebarnya informasi dari intelijen Israel terkait rencana Iran dan Hizbullah untuk merudal situs nuklir Israel.
Media resmi Israel pada hari Kamis (20/09/2018) menyebutkan bahwa Iran meminta PBB untuk mengecam dan mengawasi aktivitas nuklir Israel.
Duta Besar Iran di PBB, Ghulam Ali Khoshroo, kepada Sekretaris Jenderal Organisasi Internasional dan Dewan Keamanan mengatakan, “PBB tidak boleh menutup mata dari ancaman nuklir Israel, harus ada aksi nyata untuk melucuti senjata nuklir mereka.”
Ia juga meminta PBB untuk memaksa Israel agar tunduk di bawah pengawasan IAEA.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akhir Agustus lalu ketika mendatangi lokasi reaktor nuklir Israel, memberikan isyarat bahwa Israel mempunyai kekuatan untuk menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang menafsirkan bahwa kekuatan yang dimaksud Netanyahu adalah senjata nuklir.
(T.HN/S:Maannews)
