Abbas: Dalam waktu dekat, akan terjadi ledakan masa di Tepi Barat

Paris, SPNA - Presiden Palestina dalam wawancara dengan radio Israel, menyatakan akan terjadi ledakan masa ....

BY 4adminEdited Sun,23 Sep 2018,09:57 AM

Paris, SPNA - Presiden Palestina dalam wawancara dengan radio Israel, menyatakan akan terjadi ledakan masa di Tepi Barat akibat ketegangan antara Hamas dan Israel.

“Situasi di Tepi Barat kian memanas akibat ketegangan Israel dan Hamas. Saya tidak membantah prediksi akan terjadi ledakan masa di Tepi Barat. ‘’

Abbas juga menyatakan bahwa Palestina siap untuk melakukan negosiasi dengan Israel baik secara tersembunyi maupun terbuka yang ditengahi Kuartet Timur Tengah atau Negara lain. “Masalahnya, Netanyahu selalu menolak negosiasi dengan Palestina,” ujarnya.

Pernyataan Abbas tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Staf Tinggi Angkatan Darat Israel, Gadi Eizenkot.

Dalam sidang Kabinet, Kamis silam, Eizenkot mengatakan: ‘’Prediksi ledakan masa di Tepi Barat berkisar 60 hingga 80%, jika hal ini benar-benar terjadi maka akan lebih parah dari Gaza. ‘’

Eizenkot juga menambahkan bahwa tekanan terhadap pemerintah Palestina yang dilakukan Amerika Serikat akan memberikan dampak negatif terhadap Israel.

 “Keputusan Amerika Serikat menghentikan dana bantuan terhadap pemerintah Palestina akan memberikan dampak buruk terhadap Israel serta mengacaukan situasi di kawasan.’’

Ia juga menyayangkan kandasnya rekonsiliasi Hamas dan Pemerintah Palestina. “Jika situasi bertambah buruk maka militer terpaksa menambah jumlah personel, ‘’ seperti dilansir Yediot Ahoronot.

Hubungan AS dan Palestina memburuk akibat langkah politik Donald Trump yang merugikan Palestina.

Awal Desember lalu Trump mendeklarasikan bahwa Al-Quds ibukota resmi Israel. Meskipun ditentang Majelis Umum PBB, AS juga bersikeras merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut Mei lalu.

Hal ini ditentang pemerintah Palestina yang sejak dulu telah menyatakan bahwa Yerusalem Timur (mencakup Masjid al-Aqsa) adalah ibukota Negara.

Akibatnya, Pemerintah AS menghentikan aliran dana terhadap UNRWA yang telah menampung 5 juta pengungsi Palestina sejak 1948 silam.

Selain itu AS juga menutup kantor perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington serta mengusir Dubes Palestina di AS minggu lalu.

 (T.RS.S:RtArabic)      

leave a reply
Posting terakhir