Gaza, SPNA - 425 pasien gagal ginjal di rumah sakit gaza terancam akibat kekurangan obat-obatan. Dokter spesialis ginjal rumah sakit Asy-Syifa di Gaza, Abdullah Al-Qisyawi mengatakan, “Kekurangan tersebut berakibat buruk bagi para pasien.”
Kekurangan obat khusus untuk para penderita gagal ginjal dapat mengurangi kalsium dalam tubuh mereka. Hal tersebut dapat mengancam hidup 54 pasien seperti yang diliris situs ‘Qudspress’.
Kekurangan tenaga listrik juga membuat alat-alat medis tidak berfungsi, sehingga petugas tidak bisa bekerja dengan maksimal. Satu alat cuci darah harus dipakai untuk sepuluh pasien gagal ginjal dalam sehari. Ketika listrik padam, mereka terpaksa menunggu hingga berjam-jam.
Ia menjelaskan sebanyak 425 pasien menggantungkan hidup mereka pada satu mesin dialisis, apabila rusak, ia dapat mengancam hidup mereka secara perlahan.
Abdullah Al-Qisyawi juga menambahkan, Kementerian Kesehatan telah beberapa kali mengumumkan kondisi darurat dari instansi pelayanan kesehatan Gaza. Namun sampai saat ini belum ada pihak yang menanggapi.
Blokade Israel yang telah berlangsung selama 12 tahun berpengaruh buruk untuk instansi kesehatan Gaza. Krisis listrik dan bahan bakar benar-benar mempersulit hidup warga. Dalam sehari listrik hanya hidup selama empat jam.
(T.HN/S:Palinfo)