Teheran, SPNA - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Khomeini mengancam bahwa Iran akan menghukum siapapun yang berada dibalik serangan berdarah di kota Ahvaz, Sabtu lalu.
Khomeini dalam acara penyambutan atlet ‘’Asian Games’’, Senin (24/05/2018) menegaskan bahwa pelaku serangan di Ahvaz adalah mereka yang mendapat perlindungan Amerika Serikat setiap kali mereka terlibat dalam perang saudara di Suriah dan Iran yang juga didanai oleh Uni Emirates Arab dan Arab Saudi.
‘’Serangan di Ahvaz adalah bukti bahwa Iran adalah Negara yang lebih maju dan sejahtera daripada negara musuh, ‘’ tukasnya.
Berdasarkan laporan Fars News Agency, sekelompok orang tak dikenal Sabtu lalu, mengenakan seragam militer melepas tembakan secara membabi buta ke arah konvoi pasukan Garda Revolusi Iran di kota Ahvaz.
Serangan tersebut terjadi pukul 09.00 pagi waktu setempat dan berlangsung selama 10 menit bertepatan dengan peringatan Perang 1980 antara Iran dan Irak.
25 orang dilaporkan tewas, dimana sebagian korban adalah warga sipil, militer dan anak-anak.
Gerakan Nasional Ahvaz dan ISIS mengaku bertanggung jawab dalam serangan tersebut.
Presiden Iran, Hassan Rouhani menuding Amerika Serikat dan Negara Teluk berada dibalik serangan tersebut.
Sebelum terbang ke New York, Minggu (23/09/2018) Rouhani mengatakan bahwa AS adalah ‘’negara preman’’ yang berada dibalik serangan tersebut dengan dukungan sejumlah negara Teluk.
Rouhani juga akan bertemu Trump dalam sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar Minggu ini.
Sementara itu, Delegasi AS untuk PBB, Nikki Haley mengecam tudingan Presiden Iran tersebut.
‘’Rouhani harus berkaca untuk mengetahui siapa pelaku dibalik serangan di Ahvaz, ‘’ ketusnya.
(T.RS/S:RamallahNews)