Menteri Pertanian: Dibawah tekanan Israel, Jalur Gaza mampu menghasilkan 37.000 ton berbagai jenis jeruk berkualitas

Jalur Gaza, SPNA - Menteri Pertanian Gaza, Selasa (06/11/2018) menggelar acara pembukaan musim panen jeruk....

BY 4adminEdited Thu,08 Nov 2018,10:54 AM

Jalur Gaza, SPNA - Menteri Pertanian Gaza, Selasa (06/11/2018) menggelar acara pembukaan musim panen jeruk di kebun Al-Reys, Selatan Gaza.

Acara tersebur dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian di Gaza, Dr. Ibrahim Qaddoura, anggota komisi ekonomi di DPR Gaza,  serta delegasi dari berbagai lembaga dan yayasan di Gaza.

Dr. Ibrahim Qaddoura menegaskan bahwa Menteri Pertanian  akan terus mendukung kebutuhan petani Palestina dalam cocok tanam jeruk serta menghambat rencana pemerintah Israel yang berupaya mengganggu lahan pertanian warga Palestina.

“Hingga saat ini Jalur Gaza  memiliki 2000 hektar kebun yang mampu menghasilkan 37.000 ton berbagai jenis jeruk.”

Menteri Pertanian Palestina di Gaza juga menyatakan akan terus mendukung dan melindungi produksi lokal.

“Israel sejak lama berupaya menghambat produksi jeruk di Gaza. Meskipun demikian kita dapat bertahan. Beberapa tahun kedepan, Gaza akan wilayah mandiri dalam bidang produksi jeruk dengan harga terjangkau,” tambahnya.

Sejak 1967 silam , pemerintah Israel telah menghambat produksi serta ekspor jeruk Palestina ke negara-negra Eropa karena menyaingi produksi pertanian Israel.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar tahun 2009, 2012 serta 2014 yang melumpuhkan seluruh sektor kehidupan di Gaza termasuk pertanian. 

Situasi ini diperparah setelah Pemerintah AS bulan lalu menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya kepada Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini diperkirakan menelan 210 korban jiwa.

Hingga saat ini ucaha gencatan senjata antara Gaza dan Israel masih terus dilakukan oleh pemerintah Mesir.

(T.RS/S:Alray)

leave a reply
Posting terakhir

Produksi zaitun di Gaza tahun 2019 akan mencapai 30.000 ton

Produksi zaitun Gaza tahun ini lebih baik jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.  Menurut data yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian di Gaza, produksi zaitun tahun lalu (2018) hanya mencapai 18 ribu ton. Jumlah tersebut meningkat hampir setengahnya di tahun 2019 yaitu mencapai 30 ribu ton.