Israel tahan vaksin anti influenza, 6 warga Palestina meninggal

Direktur Biro Informasi PemerintahPalestina di Gaza, Salamah Ma’ruf, Kamis (08/11/2018), mengumumkan enam warga Gaza meninggal akibat terinfeksi virus H1N1, yang lebih dikenal dengan Instilahflu babi. Enam warga lainnya sedang mendapatkan perawatan.

BY 4adminEdited Fri,09 Nov 2018,08:10 AM

Quds Press - Gaza

Gaza, SPNA - Direktur Biro Informasi Pemerintah Palestina di Gaza, Salamah Ma’ruf, Kamis (08/11/2018), mengumumkan enam warga Gaza meninggal akibat terinfeksi virus H1N1, yang lebih dikenal dengan Instilahflu babi. Enam warga lainnya sedang mendapatkan perawatan.

Dalam dialog dengan media Turki Anadolu Agency, ia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat 12 kasus infeksi virus H1N1 di dua wilayah di Gaza.

Enam warga tersebut menurutnya meninggal akibat kehilangankekebalan tubuh, usia lanjut dan komplikasi penyakit.

Salamah menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan mengalami kekurangan vaksin yang seharusnya digunakan untuk menanggulangi penyakit tersebut. Hal itu karena kebanyakan vaksin tersebut tertahan di perbatasan Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasikan bahwa terdapat beberapa pasien yang menderita flu musiman. Namun mereka tidak menyebutkan jenis virus yang menyerang warga tersebut.

Pihak Kementerian Kesehatan juga mengatakan penyebaran flu dikalangan warga merupakan hal yang lumrah akibat pergantian musim. Mereka mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi vaksia anti flu, khususnya bagi lansia dan penderita penyakit komplikasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap virus H1N1 pada tahun 2009 sebagai wabah pandemiyang menyerang secara serentak dalam jangkauan geografi yang luas.Ribuan orang meninggal di seluruh dunia. Pada tahun 2010 WHO mengumumkan bahwa virus tersebut telah berhasil dimusnahkan.

(T.HN/S: Quds Press)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Tahan Gaji Guru yang Belum Vaksin

Pemerintah Israel nampaknya serius dalam mendorong warganya untuk melakukan vaksinasi. Para guru diancam tidak dizinkan untuk mengajar serta tidak dibayarkan gajinya jika tidak bisa menunjukkan sertifikat vaksin atau bukti negatif dari hasil tes Covid-19.