Warga Israel unjuk rasa minta militer Israel habisi Gaza

Tel Aviv, SPNA - Warga Israel yang tinggal di permukiman illegal perbatasan Gaza melakukan unjuk rasa menolak kebijkan pemerintah yang menyetujui gencatan senjata dengan pejuang Gaza....

BY 4adminEdited Wed,14 Nov 2018,12:18 PM

Tel Aviv, SPNA - Warga Israel yang tinggal di permukiman illegal perbatasan Gaza melakukan unjuk rasa menolak kebijkan pemerintah yang menyetujui gencatan senjata dengan pejuang Gaza. Mereka mengatakan “Nyawa warga Israel perbatasan tidak lebih murah dari warga Tel Aviv.”

Pengunjuk rasa menghalangi lalu lintas dengan membakar ban bekas di tengah jalan. Dorong mendorong sempat terjadi antara pengguna jalan dan aparat keamanan.

Mereka menuntut pemerintah untuk melakukan serangan besar-besaran ke Gaza demi menghilangkan dominasi Hamas di Gaza. Pengunjuk rasa berdalih, “Kami tidak bisa hidup dengan sirene peringatan, kebakaran dan roket” yang ditembakan oleh pejuang Palestina di Gaza setiap hari.

Pejuang Palestina, Selasa sore (13/11/2018), mengakui menerima permintaan negosiasi untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan, “Mesir melakukan negosiasi untuk menghentikan jual beli serangan antara pejuang Palestina dan militer Israel.”

Pejuang Palestina menegaskan komitmen mereka untuk menjaga perjanjian tersebut selama Israel tidak berusaha mengkhianatinya.

Berkat negosiasi yang sudah dilakukan sejak Senin (12/11), Mesir berhasil mendinginkan suasana yang hampir memantik perang baru. Usaha Mesir ini mendapatkan apresiasi besar dari warga Gaza.

Ismail Haniyeh, Kepala biro politik Hamas, juga menyampaikan hal sama. Pihaknya setuju untuk kembali kepada perjanjian letak senjata yang sudah ada sebelumnya. Tentunya dengan syarat Israel juga menaati batas teritorial mereka.

Apresiasi terbesar diberikan pejuang Palestina kepada masyarakat yang telah bersama-sama berjuang menggagalkan misi Israel. Seperti yang dilaporkan media lokal Palestina, masyarakatlah yang pertama kali mengenali pasukan khusus Israel yang masuk ke Gaza untuk menculik salah satu pimpinan Brigade Al-Qassam.

Pemerintah Israel mengatakan bahwa gencatan tersebut terjadi atas permintaan Hamas. Media Israel “Yedioth Ahronoth” menyebutkan, rapat kabinet Israel yang berlangsung selama tujuh jam terkait situasi Gaza berakhir dengan keputusan gencatan senjata.

Media tersebut menambahkan sebagian besar peserta rapat menyetujui solusi gencatan senjata tanpa melakukan voting. Intinya mereka memberikan kesempatan bagi inteligen Mesir untuk melakukan perundingan gencatan senjata dengan pejuang Gaza.

(T.HN/S:Qudsnet)

leave a reply
Posting terakhir