Yerusalem, SPNA - Polisi Israel bersedia menyampaikan rekomendasi mereka ke Kantor Penuntut Umum terkait penyelidikan mereka terhadap dugaan korupsi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, media Israel mengungkapkan pada hari Jumat (16/11/2018).
Channel 10 Israel melaporkan bahwa Kasus 4000 (kadang-kadang dikenal sebagai kasus Bezeq) akan menjadi tuntutan ketiga di mana polisi merekomendasikan Netanyahu dituntut karena korupsi, setelah sebelumnya merekomendasikan ia dituntut dalam Kasus 1000 dan Case 2000.
Channel 10 menambahkan bahwa Sara Netanyahu, istri dari Benjamin Netanyahu, juga akan diselidiki bulan depan untuk dugaan keterlibatannya dalam Kasus 4000.
Mengomentari investigasi tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa dia yakin kasusnya akan ditutup tanpa menghadirkan dakwaan apapun terhadapnya.
Kasus 4000 berkenaan dengan dugaan pengaturan Netanyahu dengan Shaul Elovitch - kepala telekomunikasi Bezeq Communications dan pemilik situs berita Walla - yang memandang Netanyahu menjanjikan konsesi dan layanan pemerintah sebagai ganti liputan yang menguntungkan di situs berita itu. Di bawah pengaturan yang diduga ini, Bezeq diperkirakan telah menerima ratusan juta dolar selama masa Netanyahu menjabat sebagai Menteri Komunikasi.
Netanyahu saat ini sedang diselidiki dalam tiga kasus, dengan Kasus keempat yang dijuluki Kasus 3000 - berkaitan dengan keterlibatan pengacara dan sepupunya David Shimron dalam mengatur kesepakatan pertahanan yang menguntungkan. Pada 13 Februari, Polisi Israel merekomendasikan Netanyahu untuk dituntut dalam dua kasus.
Pada bulan Juni, penuntutan Israel menuduh Sara Netanyahu dengan tuduhan "penipuan dan pelanggaran kepercayaan" setelah polisi melakukan penyelidikan panjang terhadap tuduhan penempaan biaya keluarga. Hukum Israel mengharuskan menteri apa pun di pemerintahan untuk mengundurkan diri jika dituduh secara resmi melakukan korupsi.
Netanyahu telah secara konsisten menekankan bahwa dia tidak bersalah, dengan alasan dia adalah korban dari kampanye yang diluncurkan oleh media dan oposisi yang bertujuan untuk menggulingkannya dan pemerintahnya.
(T.RA/S: MEMO)
