Remaja Palestina: Saya hanya mengangkat bendera, tidak membahayakan Israel

Gaza, SPNA - Mohammad Jasser Barbakh telah mengubur mimpinya untuk memiliki sepeda atau menendang bola, ....

BY 4adminEdited Wed,28 Nov 2018,10:33 AM

Gaza, SPNA - Mohammad Jasser Barbakh telah mengubur mimpinya untuk memiliki sepeda atau menendang bola, atau bahkan kembali ke sekolah yang ia tinggalkan. Saat ini, keinginan besarnya adalah bisa meninggalkan tempat tidurnya untuk bermain dengan teman sebayanya.

Remaja Palestina berusia 14 tahun itu ditembak oleh seorang sniper Israel ketika terlibat dalam Great March of Return di perbatasan Jalur Gaza. Kejadian itu mengharuskan kaki kanannya diamputasi. Mimpi buruk atas apa yang dialaminya telah menyita waktu tidurnya. Ketakutan akan peristiwa itu terus membayanginya. "Saya tidak membahayakan pendudukan Israel," tuturnya. "Saya hanya mengangkat bendera Palestina."

Enam warga Palestina lainnya tewas pada hari ketika Mohammad tertembak di dekat tepi timur Khan Younis. Ia adalah salah satu dari lusinan orang-orang yang terluka kala itu. Mereka adalah korban keputusan Israel untuk menggunakan tembakan langsung terhadap demonstran yang tidak bersenjata.

Duduk di kursi rodanya dengan sepasang tongkat di sampingnya, Mohammad muda mengenang apa yang terjadi pada hari yang mengenaskan itu. “Saya terlibat dalam Great March of Return guna menuntut hak saya untuk hidup bermartabat di negara saya. Pada hari Jumat tanggal 31 Oktober, saya ditembak oleh pasukan pendudukan. Saya membawa bendera dan berjalan di antara para demonstran. Saya tidak melakukan apa pun yang mungkin membahayakan tentara Israel.”

Anak lelaki itu tidak menyangka akan menjadi sasaran amunisi para penembak jitu. “Saat ditembak, saya tersungkur ke tanah. Seseorang merangkak ke atas dan mencoba membantu saya. Saya kemudian tahu, ternyata ia pun tertembak dan gugur di sebelah saya. Kami dibawa ke ambulans bersama.”

Setelah perawatan di rumah sakit setempat, Mohammad dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Makassed di Yerusalem yang diduduki. Kakinya tidak bisa diselamatkan.

“Saya tidak tahu apa yang telah saya lakukan hingga akhirnya saya seperti ini. Apa yang akan saya lakukan sekarang setelah kaki saya diamputasi? Kejahatan apa yang saya lakukan yang membuat tentara penjajah menembak saya? "

Ini menjadi pertanyaan besar bagi anak remaja berusia 14 tahun itu. Terlampau sulit untuk menjawabnya. Untuk saat ini, dia bergantung pada obat penghilang rasa sakit, yang mempengaruhi kerja otaknya.

“Setelah pulang sekolah, saya biasa bermain bersama teman-teman dan pergi bersama ayah ke pasar untuk membantunya menjual pernak-pernik. Namun, sekarang saya bahkan tidak bisa bangun dari tempat kecuali dengan bantuan. Saya menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah."

Meskipun ia berharap mendapatkan kaki palsu, keluarga Mohammad tidak benar-benar mampu. Penghasilan ayahnya hampir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

Menurut ibunya, Majidah (40), anak itu tidak bisa tidur nyenyak. “Sejak penembakan itu, ia sangat kesakitan, dan kami tidak tahu solusi untuk ini. Saya sangat menderita dan seolah beribu kali mengalami kematian ketika menyaksikannya. Saya merasa tidak dapat melakukan apa pun.” Ia bertutur mengenai kehidupan putranya, ia menangis, hatinya hancur. “Apa yang anak saya lakukan sehingga tentara menembaknya? Bagaimana mungkin dia pantas menerima ini? ”

Majidah khawatir ketika Mohammad terlibat dalam protes. Saat itu ia menerima telepon dan mengetahui bahwa putranya “terluka ringan”. "Namun, ketika saya pergi ke rumah sakit, saya diberitahu bahwa peluru telah menghancurkan arteri utama, pembuluh darah dan saraf di kakinya."

Ketika Mohammad dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Makassed, tambahnya, harapan memudar. Mohammad hanyalah salah satu dari 18.000 warga Palestina yang telah terluka oleh tentara Israel sejak protes dimulai pada 31 Maret. Setidaknya 214 telah gugur dalam periode yang sama. Tidak ada seorang pun yang mau dilaporkan atas penembakan remaja berusia 14 tahun yang tidak bersenjata dan hanya membawa bendera.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir