Akademisi Israel: Presiden Chad 'tiran brutal'

Tel Aviv, SPNA - Ketika Presiden Chad Idriss Deby diterima dengan dan menuai pujian dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ....

BY 4adminEdited Wed,28 Nov 2018,10:37 AM

Tel Aviv, SPNA - Ketika Presiden Chad Idriss Deby diterima dengan dan menuai pujian dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Reuven Rivlin, seorang akademisi Israel justru mengatakan bahwa Chad adalah "tiran brutal", Ynet News melaporkan, Senin (26/11/2018).

Adalah Dr. Irit Beck, kepala program Studi Afrika di Tel Aviv University, mengatakan kepada situs berita itu, "Deby mungkin bukan salah satu tirani paling brutal di Afrika, tapi dia jelas seorang tiran."

"Dia memerintah negaranya dengan terus-menerus melanggar hak asasi manusia dan kebebasan."

"Meskipun Chad memiliki sumber daya alam, seperti minyak, namun orang-orang terdekat Chad membagi keuntungan hanya di antara mereka saja... Tingkat buta huruf di negara ini tetap rendah, tidak seperti banyak negara Afrika lainnya yang telah berkembang dalam hal ini selama beberapa tahun terakhir," tambahnya.

Dr. Jonathan Freeman, seorang peneliti, dan dosen di Departemen Ilmu Politik di Universitas Ibrani Yerusalem mengatakan Chad bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi Israel yang akan membantunya menghadapi sejumlah masalah.

"Negara ini mengalami bencana alam seperti kekeringan, dan mungkin memerlukan teknologi buatan Israel untuk menangani masalah ini," kata Freeman kepada Ynet.

Namun, Anggota Parlemen Israel dari kelompok sayap kiri Tamar Zandberg khawatir tentang kemungkinan kesepakatan senjata Israel-Chad yang akan melihat senjata yang digunakan untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Berbicara kepada Calcalist Israel, Zandberg mengatakan, "Kekhawatirannya adalah kunjungan itu akan digunakan untuk kesepakatan senjata rahasia di mana senjata Israel akan dijual untuk menganiaya lawan politik, aktivis hak asasi manusia, dan wartawan."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir