Universitas Stellenbosch Afrika boikot peneliti dari Israel

Yerusalem, SPNA - Surat kabar berbahasa Ibrani Haaretz  menyebutkan Universitas Stellenbosch Afrika menolak keikutsertaan peneliti dari Israel .....

BY 4adminEdited Wed,28 Nov 2018,11:39 AM

Yerusalem, SPNA - Surat kabar berbahasa Ibrani Haaretz  menyebutkan Universitas Stellenbosch Afrika menolak keikutsertaan peneliti dari Israel dalam konferensi akademik  untuk mengupas topik “Pergulatan Sejarah dan Nasionalisme.” Konferensi ilmiah ini jadwalnya akan dilaksanakan minggu depan dengan tema “Pengakuan, Kompensasi, dan Rekonsiliasi”.

Media Israel tersebut melaporkan bahwa pembatalan datang atas permintaan aktivis Gerakan Boikot Israel (BDS).

Para aktivis melakukan boikot karena Undang-Undang Negara Yahudi yang diadopsi Israel. Sebuah undang-undang yang menjadikan Israel murni negara Yahudi tanpa memandang suku dan bangsa lain yang ada di dalamnya.

Aktivis BDS juga mengatakan, Israel tidak cocok membicarakan rekonsiliasi, kasih sayang dan toleransi, karena di saat yang sama mereka sedang menjajah Palestina dan menyiksa warga sipil tak berdosa.

Masih menurut pemberitaan Haartez, Aktivis BDS telah melayangkan sebuah surat pada hari Kamis (22/11) lalu, mereka menolak keikutsertaan peneliti dari Israel.

Surat tersebut juga ditandatangani oleh perkumpulan Yahudi utara Afrika yang mendukung pembebasan Palestina.

Universitas Stellenbosch merupakan universitas riset publik yang terletak di Stellenbosch, sebuah kota di provinsi Western Cape di Afrika Selatan. Memegang peringkat universitas tertinggi kedua menurut QS World University Rankings tahun 2017-2018.

(T.HN/S:Palinfo) 

leave a reply
Posting terakhir