Netanyahu akan “mengekspor” krisis Israel di Tepi Barat ke Jalur Gaza

Jalur Gaza, SPNA - Meskipun sejak awal tahun 2018 Israel menangkap 2700 warga Palestina dari Tepi barat serta menyita 400 senjata, namun hal ini tidak membuat Israel ....

BY 4adminEdited Sat,15 Dec 2018,11:33 AM

Opini: Nasser al-Lahm

Pemred Maannews

Jalur Gaza, SPNA - Meskipun sejak awal tahun 2018 Israel menangkap 2700 warga Palestina dari Tepi barat serta menyita 400 senjata, namun hal ini tidak membuat Israel merasa aman dan tentram.

Meskipun pemerintahan Netanyahu menyuplai 400.000 unit senjata canggih untuk pemukim Israel namun hasilnya tetap sama.

Agustus lalu, badan intelejen Israel mencatat 64 ancaman serangan dari Lone Wolf Palestina, di bulan September meningkat menjadi 70, lalu Oktober bertambah menjadi 95. Jumlah tersebut naik di bulan November menjadi 114 ancaman.

Intelejen Israel berupaya mencari solusi untuk mengurangi serangan tersebut, namun hasilnya nihil.

Disaat yang sama pemerintah AS yang memberlakukan politik ‘’hukuman’’ terhadap Palestina, seperti pemutusan dana terhadap UNRWA, dimana hal ini menambah panas situasi keamanan di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Euforia warga Israel pasca kemenangan Trump perlahan terkikis. Trump menyerukan Majelis Permukiman Israel di Tepi Barat untuk memberikannya penghargaan atas dukungannya terhadap Israel, namun hasil akhir langkah Trump tidak seperti yang diharapkan.

Perlu dicatat bahwa seluruh operasi penyerangan yang dilakukan warga Palestina di Tepi Barat, terjadi di wilayah yang berada dibawah otoritas Israel secara penuh (wilayah C), artinya tidak ada pengaruh atau badan pemerintah Palestina disana.

Hal ini membuat militer Israel  dan pemerintah Netanyahu kalang kabut, karena mereka diserang di rumahnya sendiri.

Perdana Menteri Israel tersebut  menuntut Hamas bertanggung jawab dalam serangan Lone Wolf, namun terkadang berbalik menuding Fatah, meskipun begitu, hal ini tidak akan merubah kenyataan di lapangan.

Saat ini Netanyahu berupaya ‘’mengekspor’’ krisis yang dialami Israel di Tepi barat ke Jalur Gaza.

Wartawan militer Israel sudah mempersiapkan senjata mereka untuk menuding Hamas terlibat dalam operasi serangan di Tepi Barat.

Serangan di kota, Ramallah dan Elbireh akan terus berlanjut walaupun Israel menangkap  pendukung Hamas dalam jumlah besar.

Satu-satunya yang bisa ditafsirkan dengan logika, serangan yang dilakukan Lone Wolf Palestina, berjalan dengan sendirinya tanpa dorongan dari siapapun.

Tepi Barat tidak membutuhkan lebih dari satu kelompok, atau bahkan seorang ‘’Lone Wolf’’ untuk membalikkan meja.

Di saat yang sama masyarakat Palestina di Tepi Barat menanti pahlawan yang menginspirasi mereka membebaskan tanah air dari jajahan.

Netanyahu sendiri tidak akan peduli dengan pemerintah Palestina. Ia juga tidak akan peduli dengan Gaza atau blokade yang menyengsarakan warga Gaza. Netanyahu hanya akan fokus mempertahankan posisinya di pemerintahan Israel.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir